4. Pengaruh Rusia
Rusia memandang reunifikasi Korea sebagai peluang untuk mengembalikan relevansi strategisnya di kawasan dan meraih keuntungan ekonomi. Pada dasarnya, Rusia mendukung reunifikasi yang didasarkan pada keputusan kedua Korea tanpa pengaruh dominan dari pihak luar, serta yang mencerminkan kepentingan Rusia di kawasan tersebut. Selain kepentingan langsung terhadap kedua Korea, kebijakan luar negeri Rusia juga dipengaruhi oleh hubungannya dengan negara-negara besar lainnya, yakni Jepang, Cina, dan Amerika Serikat. Sebagai negara dengan ekonomi tinggi dan pasar besar, Rusia melihat keuntungan dalam mendukung reunifikasi Korea yang tidak membahayakan keberlangsungan atau prospek ekonominya, terutama terkait dengan ekspor minyak dan gas alam.
Ke empat negara diatas memiliki pengaruh yang cukup besar dalam konflik di semenanjung Korea, four great powers ini juga terus berupaya untuk mendamaikan kedua negara itu dengan cara reunifikasi yang diharapkan dapat menjaga perdamaian Asia timur dan juga  dunia.
 KesimpulanÂ
Ancaman nuklir di Semenanjung Korea merupakan isu keamanan global yang serius yang berpotensi berdampak luas terhadap perdamaian dunia. Konflik berkepanjangan antara Korea Utara dan Korea Selatan, yang dimulai sejak 1950, terus berlanjut tanpa penyelesaian yang jelas dan memperburuk ketegangan kawasan. Pengaruh empat kekuatan besar Jepang, China, Amerika Serikat, dan Rusia sangat signifikan dalam dinamika ini. Jepang menerapkan kebijakan keseimbangan antara kedua Korea, China berperan sebagai mediator yang mendukung reunifikasi damai, Amerika Serikat mendorong reunifikasi demokratis dan pro-pasar bebas, sementara Rusia melihat kesempatan untuk meningkatkan relevansi strategis dan keuntungan ekonominya. Upaya bersama dari keempat negara ini diharapkan dapat memfasilitasi solusi yang menjaga stabilitas dan perdamaian di Asia Timur serta di seluruh dunia.
REFERENSI
Aldikawati, M. (2015). MASA DEPAN REUNIFIKASI KOREA (Dinamika Hubungan Korea Utara-Korea Selatan dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Keamanan di Kawasan Asia Timur Pasca Perang Dingin). Jurnal Polinter: Kajian Politik dan Hubungan Internasional, 1(1), 33-61.
Mu'aqaffi, Gaffar, et al. (2018). Bergayuh Agar Tak Lumpuh: Proyeksi Peran ASEAN dalam Penyelesaian Isu Semenanjung Korea. Indonesian Perspective 3.2: 87-110.
Su Bai, (2022). North Korea's Withdrawal from the NPT: Neorealism and Selectorate Theory.E-International Relation Diakses dari : https://www.e-ir.info/2022/01/27/north-koreas-withdraw-from-the-npt-neorealism-and-selectoratetheory/&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H