Mohon tunggu...
Ananda Merlyna Anggraini
Ananda Merlyna Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

halo, saya Ananda Merlyna Anggraini, saya mahasiswa hubungi internasional, saya suka menari dan mendengarkan musik. terkadang kita harus membuat keputusan yang dimana tidak kita sukai, tapi itu adalah yang terbaik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perpecahan Dinamika Politik Identitas Pasca Pemilu: Menimbulkan Perpecahan di Dalam Negeri Indonesia

1 Januari 2024   00:39 Diperbarui: 1 Januari 2024   09:00 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam ranah politik identitas yang serba kompleks, ketika isu-isu Hak Asasi Manusia (HAM) dihadapkan pada kenyataan polarisasi yang semakin menguat serta perpecahan yang muncul dari sudut pandang politik yang berbeda, dampak jangka panjangnya dapat merusak kerja keras dalam mewujudkan penegakan HAM secara menyeluruh. Dalam hal ini dapat mengurangi kapasitas kita untuk mengatasi dan menangani berbagai permasalahan HAM secara adil dan merata bagi semua lapisan masyarakat yang terlibat.

Dalam menjaga kesatuan dan kesejahteraan masyarakat dari berbagai ancaman yang mungkin muncul, terdapat kebutuhan yang krusial untuk mengutamakan gagasan dan program yang tidak hanya menekankan pada kepentingan individu, tetapi juga pada kepentingan bersama saat proses pemilihan umum. Pentingnya pemahaman akan dampak politik identitas terhadap hak asasi manusia (HAM) dan keseluruhan struktur masyarakat menjadi landasan yang tak terbantahkan dalam upaya membangun sebuah sistem pemilu yang lebih inklusif, adil, dan bertanggung jawab. Dengan memperkuat kesadaran akan implikasi politik identitas ini, kita dapat merancang dan menerapkan strategi serta kebijakan yang memungkinkan partisipasi yang lebih luas dari seluruh lapisan masyarakat, menjaga keadilan dalam proses pemilihan, serta memastikan tanggung jawab yang lebih besar bagi para pemimpin yang terpilih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun