Mohon tunggu...
Elizza Yuliantari
Elizza Yuliantari Mohon Tunggu... Lainnya - Perempuan

sebuah memoar dalam bentuk tulisan sebelum ingatan berlalu bersama laju waktu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Identitas Semu

24 Oktober 2024   21:36 Diperbarui: 24 Oktober 2024   21:37 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku pikir aku akan baik-baik saja jika tidak denganmu

Karena aku mampu menjalani hari-hari dengan tenang tanpa kebisingan angan-angan semu bersamamu. 

Aku juga telah bersama seseorang yang memberiku identitas untuk bisa dirindu

Kekasih identitas ku

Namun semua berbeda saat ku tahu kekasihku sebelumnya mencintai karibku sendiri

Sebesar angka delapan dari sepuluh cintanya kepada karibku. Sungguh besar sungguh kurang ajar aku ditipu. 

Aku pun patah dan tak bisa lari kepadamu karena belenggu identitas kekasih yang menipu. 

Sungguh ikatan kekasih ini sangat menghancurkan sayap ku. 

Bagaimana bisa aku menjalin kekasih dengan seseorang yang mencintai karibku sendiri. 

Bukankah itu alasanku pergi meninggalkanmu  tanpa sepatah kata  karena aku tahu gadis berwajah manis itu juga menaruh rasa padamu

Aku tahu bagaimana dalamnya perasaan angka delapan itu. Karena aku juga merasakan itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun