Mohon tunggu...
Budi Kasanbesari
Budi Kasanbesari Mohon Tunggu... profesional -

Aku bukan siapa-siapa Aku ya Aku

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY dan Orang Jawa (Tidak Ada Jalan Naik, yang Ada Jalan Turun)

14 Maret 2013   03:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:49 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kancah perpolitikan tanah air ini tidak lepas dari patron-patron perpolitikan masyarakat Jawa sehingga muncul ideom-ideom jika mau berkuasa di Indonesia Kuasai dulu "Jawa" .

Betapa penting dan strategisnya Pulau Jawa dan Perpolitikan Masyarakat Jawa, politik jawa terkenal Halus bisa diumpamakan "Keno Iwak'e ora Butek Banyune" ( terjemahan : Dapat Ikanya tidak keruh Airnya)

Tutwuri handayani, Ing Ngarso sung tulodo ing madyo mangun Karso, Menang tanpa mengalahkan, Nglurug Tanpo Bolo, Tajam tapi tidak menyakitkan... Prinsip-prinsip ini yang di pake raja-raja Jawa termasuk Presiden SOEHARTO.

Presiden SOEHARTO sangat piawai mengamalkan konsep-konsep politik masyarakat Jawa sehingga Langgeng kekuasaanya dan sangat disayangkan di akhir pereode beliau ( mungkin sudah konservatip karena Usia) beliau jatuh disaat beliau meninggalkan semua kaidah-kaidah Politik Jawa.

Presiden Susilo Bambang yudoyono pereode Pertama masih memegang konsep-konsep jawa di lihat dari para pendamping-pendamping dan pengikut-pengikut beliau banyak yang dari tanah jawa dan berpemikiran Jawa

Pada Pereode ke dua Beliau di kelilingi oleh Gang Sumatera karena Pak Susilo Bamabang Yudoyono Berprinsipkan dengan LEGAL-FORMAL sehingga banyak tokoh-tokoh akademik merapat ke Presiden mulailah satu-demi satu ORANG JAWA tersingkir dari SISI Beliau karena terganjal LEGAL-FORMAL

di sini Presiden terjebak oleh angka-angka statistik yang membingungkan dan nyaris tidak dapat di kuasai beliau akhirnya Presiden Terjebak dalam Pemikiran-pemikiran Akademi padahal yang di butuhkan masyarakat dan seorang pemimpin adalah KESEJAHTERAAN dan KEBIJAKSANAAN yang semua tidak bisa di dapat di Kampus-kampus ternama sekalipun,

KESEJAHTERAAN dan KEBIJAKSANAAN ada di pemikiran masyarakat Jawa yang NJAWANI "Memayu hayuning Bawono" ( Memelihara kesejahteraan Dunia)

Kami ucapkan sudah tidak ada Tangga NAIK buat Pak SBY yang ada adalah JALAN TURUN. selamat menempuh jalan Turun semoga selamat dan mendapat Ridho Alloh SWT. AMIEN

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun