Mohon tunggu...
26_Amalia Eka Oktarina
26_Amalia Eka Oktarina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menjadi member kompasiana berawal dari tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penerapan Teori Belajar Jerome Bruner dalam Kehidupan Sehari-Hari

28 Oktober 2023   19:20 Diperbarui: 28 Oktober 2023   19:27 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://en.wikipedia.org/wiki/Jerome_Bruner 

Belajar adalah proses penting yang mempengaruhi pertumbuhan manusia sepanjang hidupnya. Teori belajar sangat penting untuk pemahaman dan pengembangan pendidikan. Seorang psikolog kognitif terkenal, Jerome Bruner, membangun teori belajar yang sangat penting. Pemikiran Jerome Bruner mengenai teori belajar menarik untuk dibahas konsepnya. . Penulis juga akan membahas bagaimana teori ini dapat diterapkan di dunia nyata melalui studi kasus yang relevan.

Jerome Bruner merupakan psikolog Amerika dengan karya terkenalnya di bidang psikologi kognitif dan pendidikan. Menurut Bruner, kontirbusi aktif siswa dalam proses pembelajaran dapat membuat pembelajaran menjadi efektif. Dalam teori belajar yang disampaikannya, terdapat tiga fase inti, yaitu enaktif, ikonik, dan simbolik.

  1. Enaktif: Siswa belajar melalui tindakan fisik. Mereka berinteraksi dengan objek fisik atau lingkungan sekitarnya. Salah satu contoh tahap enaktif adalah ketika seorang anak meraba, meraih, atau menggerakkan benda-benda di sekitarnya.

  2. Ikonik: Siswa menggunakan gambar mental atau representasi visual untuk memahami informasi. Tahap ini melibatkan memahami konsep atau fitur melalui gambar mental atau visualisasi. Misalnya, seorang siswa dapat mencoba memvisualisasikan peta geografis dalam pikiran mereka untuk mengetahui letak geografis suatu tempat.

  3. Simbolik: Siswa menggunakan tanda atau simbol, seperti bahasa, untuk memahami dan berbicara tentang konsep. Pada titik ini, konsep abstrak dipahami melalui bahasa tertulis atau lisan. Bahasa membantu siswa memahami dan berbicara tentang berbagai ide.

Konsep "scaffolding", atau penyangga, termasuk dalam teori Bruner selain dari tiga tahapan ini. Seorang guru atau orang yang lebih berpengalaman membantu atau mendukung siswa selama pembelajaran dikenal sebagai scaffolding. Seiring siswa menjadi lebih baik, dukungan ini akan berkurang. Pada akhirnya, siswa akan dapat menyelesaikan tugas-tugas yang sulit secara mandiri.

Berbagai bidang pendidikan dan pembelajaran telah sangat dipengaruhi oleh penerapan teori Jerome Bruner di dunia nyata. Beberapa fungsi penting termasuk:

  1. Pendidikan Anak Usia Dini: Pendekatan Bruner yang menekankan belajar melalui tindakan fisik dan interaksi dengan lingkungan masih relevan dalam pendidikan anak usia dini. Permainan dan eksplorasi aktif membantu anak-anak belajar lebih banyak.

  2. Pembelajaran Konsep Abstrak: Teori Bruner membantu guru untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang materi yang sulit dipahami secara bahasa dan visual. 

  3. Pembelajaran Konsep Abstrak: Teori Bruner sangat penting untuk mengajar konsep abstrak. Guru dapat membantu siswa memahami materi yang mungkin sulit dipahami secara langsung dengan menggunakan representasi visual dan bahasa.

  4. Pembelajaran Matematika: Dalam pembelajaran matematika, teori Bruner telah terbukti berhasil. Untuk membantu siswa memahami konsep matematika yang kompleks, ilustrasi visual dan analogi sederhana dapat digunakan saat mengajarkan konsep tersebut.

  5. Pembelajaran Bahasa Asing: Konsep ikonik dan simbolik sangat penting ketika belajar bahasa asing. Siswa dapat menggunakan gambaran mental tentang situasi komunikasi untuk berkomunikasi dengan orang asing.

  6. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Pendekatan Bruner menggunakan praktik fisik, visualisasi, dan bahasa yang tepat untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Teori belajar Jerome Bruner dapat diimplementasikan di sebuah sekolah dasar di Amerika Serikat menggunakan pendekatan pembelajaran matematika. Sekolah ini menerima siswa dari tingkat pemahaman matematika yang berbeda. Untuk mengajarkan berbagai konsep matematika, guru di sekolah ini menggunakan pendekatan tiga tahap Bruner: enaktif, ikonik, dan simbolik. 

  1. Enaktif: guru mengajarkan siswa konsep penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan manipulatif seperti koin atau blok untuk membantu siswa mempraktikkan konsep secara langsung. Siswa diminta untuk menambahkan atau mengurangi benda fisik ini.

  2. Ikonik: Guru membuat diagram atau gambar yang menunjukkan konsep penjumlahan dan pengurangan. Ini membantu siswa melihat bagaimana pikiran mereka melakukan operasi matematika.

  3. Simbolik: guru mengajarkan siswa menggunakan angka dan tanda operasi untuk menunjukkan konsep penjumlahan dan pengurangan. Siswa dilatih untuk menghubungkan notasi matematika dengan tindakan fisik dan representasi visual. Ini meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep matematika yang lebih abstrak.

Metode ini telah menunjukkan hasil yang positif dalam pembelajaran matematika di institusi pendidikan. Jika matematika hanya diajarkan dengan metode konvensional, siswa cenderung lebih terlibat dan berpartisipasi aktif dalam pelajaran. Mereka juga lebih memahami konsep matematika.

Pendekatan enaktif, ikonik, dan simbolik Bruner dapat membantu siswa memahami konsep matematika dan menguasainya. Selain itu, ini menunjukkan bahwa gagasan scaffolding yang diperkenalkan oleh Bruner, yang memungkinkan siswa mendapatkan bantuan dan dukungan saat diperlukan, sangat efektif dalam membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih dalam.

Teori belajar Jerome Bruner telah menjadi dasar pengajaran dan pendidikan di seluruh dunia. Konsep enaktif, ikonik, dan simbolik memberikan kerangka kerja yang kuat untuk membantu siswa memahami berbagai konsep dalam bidang matematika dan ilmu pengetahuan. Ini telah terbukti efektif dalam kehidupan nyata, terutama ketika melibatkan konsep-konsep yang kompleks. Teori belajar Jerome Bruner akan tetap relevan dan menjadi landasan yang kuat dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh dunia karena penerapannya akan terus berubah dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan kemajuan teknologi.

Referensi:

Dahar, R. W. Prof. Dr. M. Sc. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun