Organisme dapat belajar suatu hal akibat adanya stimulus atau kejadian yang terjadi di waktu yang dekat. Seseorang tidak selalu belajar melalui stimulus-respon, tetapi bisa juga melalui pengalaman dari kejadian yang berkaitan.
Belajar operant
Belajar operant dapat diartikan sebagai kondisi belajar dimana organisme mengeluarkan respon/ perilaku yang dikeluarkan secara naluriah atau tanpa stimulus saat bersinggungan langsung dengan lingkungan. Perilaku ini akan meningkat seiring dengan peningkatan frekuensi peristiwa yang terjadi.
Belajar observasional
Konsep belajar ini adalah bentuk belajar dengan cara menirukan orang lain.
Belajar kognitifÂ
Bentuk belajar kognitif adalah bentuk belajar dengan cara berpikir menggunakan penalaran deduktif dan induktif.
Dalam belajar, terdapat beberapa teori. Hal ini adalah kunci bagaimana manusia bisa tumbuh dan berkembang ketika hidup. Teori belajar didefinisikan sebagai Konsep dan prinsip yang dipakai untuk merumuskan cara manusia dalam mendapatkan wawasan, skill, perilaku, karakter, dan sikap melalui kontak dengan lingkungan sekitar. Klasifikasi teori belajar terdiri dari teori belajar kognitivisme, teori belajar behaviorisme, teori belajar humanisme, teori belajar konstruktivisme, dan teori belajar pemrosesan informasi (Nurlina dkk., 2021).Â
Teori Belajar Kognitivisme
cognitive berasal dari istilah cognition yang memiliki sinonim knowing yang artinya mengetahui. Menurut Muhibbin (1995) dalam Nurlina, dkk. (2021), cognition/kognisi didefinisikan sebagai capaian, tatanan, dan pemakaian wawasan. Teori kognitivisme merupakan teori dimana proses/ usaha belajar lebih penting daripada hasil belajar. Teori ini dapat dipahami sebagai teori yang menjelaskan bahwa proses pembelajaran adalah proses internal yang mengandalkan penerimaan informasi, problem solving, dan pemakaian pengetahuan yang dimiliki seseorang. Selain itu, aspek-aspek yang termasuk dalam kognitif yaitu analisis, critical thinking, and planning.
Teori Belajar Behaviorisme