Mohon tunggu...
Made Dita Reiki Altepa
Made Dita Reiki Altepa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

hobi membaca berita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Digitalisasi UMKM dalam Meningkatkan Daya Saing Ekonomi

8 Januari 2025   19:00 Diperbarui: 8 Januari 2025   19:00 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM (2023), UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja. Namun, tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi memaksa UMKM untuk beradaptasi dengan era digital agar tetap kompetitif.

Mengapa Digitalisasi Penting untuk UMKM?
1.Memperluas Akses Pasar

Digitalisasi memungkinkan UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional. Platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak menjadi jembatan bagi UMKM untuk memasarkan produk mereka tanpa batas geografis. Menurut laporan Google, Temasek, dan Bain & Company (2022), nilai ekonomi digital Indonesia mencapai USD 77 miliar pada 2022, sebagian besar didorong oleh UMKM yang beralih ke platform digital.
2.Efisiensi Operasional
Dengan digitalisasi, proses operasional UMKM menjadi lebih efisien. Penggunaan perangkat lunak akuntansi seperti Jurnal atau Mekari membantu UMKM mengelola keuangan secara otomatis, mengurangi kesalahan manusia, dan menghemat waktu.
3.Peningkatan Daya Saing
UMKM yang mengadopsi teknologi digital cenderung lebih inovatif dan responsif terhadap perubahan pasar. Laporan oleh Bank Dunia (2021) menunjukkan bahwa UMKM yang beralih ke digital memiliki peluang 1,5 kali lebih besar untuk bertahan di tengah pandemi COVID-19 dibandingkan dengan yang belum terdigitalisasi.
Tantangan Digitalisasi UMKM
1.Keterbatasan Infrastruktur
Meskipun akses internet meningkat, daerah terpencil masih menghadapi masalah konektivitas. Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2023) menunjukkan bahwa 30% wilayah Indonesia belum memiliki akses internet yang memadai.
2.Kurangnya Literasi Digital
Banyak pelaku UMKM yang belum memahami manfaat teknologi digital. Survei oleh McKinsey (2023) menemukan bahwa hanya 25% UMKM di Indonesia yang menggunakan teknologi digital secara optimal.
3.Akses Pendanaan
Proses digitalisasi membutuhkan investasi awal yang tidak sedikit. Banyak UMKM menghadapi kesulitan mendapatkan pendanaan untuk membeli perangkat teknologi atau mengikuti pelatihan digital.

Strategi Mendorong Digitalisasi UMKM
1.Pelatihan dan Pendampingan
Pemerintah dan swasta perlu bekerja sama untuk menyediakan pelatihan literasi digital. Program seperti Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) telah membantu lebih dari 10 juta UMKM masuk ke ekosistem digital pada 2022 (Kemenparekraf, 2023).
2.Peningkatan Infrastruktur Digital
Pemerintah melalui program Palapa Ring telah memperluas akses internet ke wilayah terpencil. Langkah ini perlu diikuti dengan peningkatan kualitas jaringan untuk mendukung aktivitas bisnis digital.
3.Kemudahan Akses Pendanaan
Lembaga keuangan harus memberikan skema pendanaan khusus bagi UMKM yang ingin beralih ke digital. Fintech seperti Modalku dan Investree telah menjadi alternatif pendanaan bagi UMKM yang terkendala akses perbankan tradisional.
4.Kolaborasi dengan Platform Digital
Platform e-commerce, fintech, dan startup teknologi dapat menjadi mitra strategis dalam mendukung digitalisasi UMKM. Program seperti "Go Digital" oleh Gojek dan "UMKM Naik Kelas" oleh Tokopedia telah memberikan dampak positif bagi pelaku usaha kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun