Mohon tunggu...
Lily Trisnawati
Lily Trisnawati Mohon Tunggu... Teknisi - Hamba Allah yang sedang belajar dan memanfaatkan sains untuk kehidupannya

Langit yang biru senantiasa menggemakan suara indahmu ~Rumi~ ...Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS Az Zumar: 53)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Mulai Peduli

29 Maret 2024   11:34 Diperbarui: 29 Maret 2024   12:00 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah. Tahun lalu, seorang teman mengajak untuk mulai peduli dengan kesehatan mulut terutama gigi. Dia bercerita durasi untuk membersihkan mulut selalu lebih lama dibandingkan anggota tubuh lain. Salah satu kegiatan yang membuat lama adalah membersihkan bagian celah antara gigi dengan sebuah benang. Karena menurut dia bisa menjadi sumber kerusakan lainnya apabila semakin menumpuk. Lalu, diri ini pun mencoba karena tertarik ingin lebih bersih juga. Dan ternyata cukup butuh adaptasi yang tak sebentar sepertinya. Setelah beberapa waktu, diri ini membeli sendiri benang pembersih tersebut untuk mulai peduli kesehatan mulut.

Mulut adalah tempat pertama dalam proses pencernaan, penting untuk menjaganya untuk selalu prima. Setiap makanan yang masuk ke mulut tidak hanya berproses dalam bentuk yang berubah tapi juga menghasilkan residu. Residu yang dihasilkan berbanding lurus terhadap apa yang masuk dalam mulut tersebut. Semakin banyak makanan masuk berarti akan semakin banyak juga residu yang tertinggal. Jumlah makanan yang tidak berlebihan cukup berpengaruh terhadap kesehatan mulut. 

Selain jumlah makanan, residu bisa terlarut dalam bilasan cairan yang masukkan dan membersihkan mulut dengan sikat gigi rutin. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala memberikan taufik-Nya untuk merasa cukup ketika makan ketika berbuka maupun sahur selama berpuasa, dan memudahkan dalam menjaga kesehatan mulut. Baraakallahu fiikum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun