Mohon tunggu...
Lily Trisnawati
Lily Trisnawati Mohon Tunggu... Teknisi - Hamba Allah yang sedang belajar dan memanfaatkan sains untuk kehidupannya

Langit yang biru senantiasa menggemakan suara indahmu ~Rumi~ ...Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS Az Zumar: 53)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kecil tapi Bermakna

24 Oktober 2021   23:32 Diperbarui: 25 Oktober 2021   00:04 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Kecil tapi bermakna. Beberapa langkah kecil tapi bermakna yang bisa dimulai untuk mencapai net-zero emissions. Langkah awal saya adalah menambah pengetahuan dahulu tentang apa itu emisi?dan apa net-zero emission?lalu bagaimana emisi dalam kehidupan sehari-hari dapat memberi dampak untuk kehidupan di waktu yang akan datang?sehingga akhirnya saya bisa mengetahui harus melakukan apa untuk mengurangi dampak tersebut dan berperan membangun net-zero emission?

Saya mengambil salah satu definisi emisi dalam kbbi daring berupa pancaran. Sebuah pancaran yang bisa berupa apapun tidak hanya yang tervisualisasi. Karena pancaran tersebut berupa materi. Pancaran energi gas yang ada di atmosfer yang salah satunya tidak selalu tervisualisasi tapi berdampak terhadap kehidupan kita. Karena materi bisa berwujud gas dan kita bisa rasakan hasil perpindahan tersebut, seperti bau hasil buangan kita. 

Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, emisi gas di atmosfer oleh ragam aktivitas kita salah satunya dibutuhkan untuk menghangatkan suhu permukaan bumi. Gas-gas tersebut akan memerangkap panas matahari sehingga apabila jumlah gas-gas tersebut kian bertambah maka semakin banyak panas matahari di atmosfer yang terperangkap dan akhirnya suhu permukaan bumi pun ikut meningkat (1) (3).

Lalu, apakah net zero-emission?sebuah harapan yang di masa depan agar emisi gas rumah kaca buatan manusia di atmosfer dapat sepenuhnya dihilangkan dengan cara alami maupun buatan sehingga suhu permukaan bumi kembali stabil. Realitanya mungkin masih sulit dan butuh waktu tidak sebentar. Namun bukan tidak bisa dilakukan juga, kita bisa melakukannya bertahap dalam mengurangi hingga akhirnya sepenuhnya hilang menjadi net-zero emission (2). Apa ragam aktivitas yang bisa meningkatkan emisi gas rumah kaca tersebut?ada beberapa yang sering kita temukan dalam keseharian kita dari penggunaan kendaraan bermotor dan energi listrik, membakar sampah, kegiatan produksi industri yang menyumbang gas buang karbon seperti plastik dan kertas dan lain sebagainya (1).

Dari telusur yang saya lakukan, saya akhirnya mengambil langkah kecil berupa penggunaan barang sekali pakai. Karena meninjau beberapa aspek, saya berharap langkah kecil saya ini tidak hanya bermakna untuk mengurangi emisi gas rumah kaca tapi tidak langsung menjatuhkan aspek ekonomi dari produk yang saya ingin kendalikan penggunaannya. Produksi sampah plastik di Indonesia menyebabkan Indonesia menjadi negera terbesar kedua penyumbang plastik di dunia (4). Dan akhirnya beberapa kebijakan melarang penggunaan plastik di beberapa daerah. Namun, pengganti plastik pun tidak sepenuhnya lebih baik, karena dari beberapa aspek plastik memiliki keunggulan seperti bisa didaur ulang kembali (5).

Dalam keseharian, saya sering memilah kantong plastik yang masih bersih sehingga saya bisa pakai kembali di kesempatan lain hingga lebih empat kali untuk mengimbangi kesetaraan emisi dalam pembuatan satu kantong plastik sekali pakai. Lalu, sampah plastik kemasan beberapa produk yang saya pakai akan saya bersihkan dan kirimkan ke pengelola sampah untuk didaur ulang kembali. Saya juga menggunakan kantong ramah lingkungan pengganti plastik yang terbuat dari katun yang saya batasi jumlahnya. Karena terlalu banyak jumlah yang kita miliki akan meningkatkan produksi yang berkorelasi terhadap jumlah emisi gasnya tapi berakhir tidak bermanfaat untuk kita (4).  

Kesadaran saya terhadap bijak penggunaan barang sekali pakai mungkin tidak langsung signifikan dampaknya langsung menurunkan emisi gas rumah kaca. Namun, saya yakin ini salah satu yang terbaik bisa membangun net-zero emission secara bertahap. Setelah diskusi dengan beberapa teman, saya sedikit dilema karena beberapa kegiatan seharian kita bersetuhan langsung dengan roda ekonomi yang tidak memilki objek langsung seperti ilmu alam di laboratorium. 

Hal ini membuat saya khawatir terhadap ekonomi tapi juga ingin tetap peduli lingkungan sehingga saya berpikir lebih jauh tentang persinggungan dua sisi ini, salah satu jawabannya meruntinkan langkah kecil bermakna setiap hari. Saya memilih penggunaan barang sekali pakai dan ini cukup mengurangi produksi sampah di sekitar lingkungan saya yang harapannya juga berkorelasi terhadap penurunan net-zero emission. Selamat mencoba.

Gambar kuvet untuk spektrofotmetri UV-Vis memang berukuran kecil tapi memiliki fungsi yang signifikan dalam sebuah pengukuran kosentrasi larutan. Sebuah inspirasi filosofi langkah kecil tapi bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun