Mohon tunggu...
Rizka Kurnia Dewi
Rizka Kurnia Dewi Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswi

mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Noda Pendidikan di Indonesia

18 April 2019   07:25 Diperbarui: 18 April 2019   07:43 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia pendidikan yang kita kenal sebagai jalan untuk membuka jendela dunia dengan ilmu pengetahuan sebagai caranya, nyatanya tak sejalan dengan sedemikian. Akhir-akhir ini banyak sekali noda-noda yang menempel pada dunia pendidikan di Indonesia. 

Mulai dari kekerasan siswa/i kepada guru atapun sebaliknya, pergulatan diantara siswa/i, hingga ranah seksualpun terjadi di dunia pendidikan seperti pencabulan guru terhadap siswinya ataupun pencabulan antara siswa dan siswi. 

Dilansir dari tabulasi data KPAI (komisi perlindungan anak Indonesia) tahun 2011-2016, permasalahan pendidikan  yang terjadi selam kurun waktu tersebut mencapai 11%.

Noda-noda seperti inilah yang menyebabkan turunnya kualitas pendidikan di Indonesia. Tidak haya itu dari noda-noda tersebut pulalah timbulnya trauma pada anak. 

Trauma adalah ganguan pada jiwa individu disebabkan adanya pengalaman tidak menyenangkan yang terjadi pada diri individu tersebut, pengalaman  ini cenderung pada hal-hal buruk, mengerikan, menakutkan atau mengancam keberadaannya. 

Kondisi trauma biasanya berawal dari stres yang berkepanjangan dimana individu tidak dapat mengatasinya. Sedangkan trauma yang berkepanjangan akan menjdi beban psikologis yang amat berat dan mempengaruhi perkembangan proses penyesuaian diri individu tersebut, serta menghambatnya perkembangan emosi dan social dalam berbagai aplikasi perilaku dan sikap.

Disinilah perlunya penanggulangan trauma sedini mungkin setelah terjadinya peristiwa yang terjadi pada individu. Seperti pesoalan-persoalan dalam noda pendidikan di atas, diperlukan adanya konseling traumatik kepada anak didik yang mengalami trauma yang mendalam. 

Konseling traumatik yaitu konseling yang diselenggarakan dalam rangka membantu anak didik dalam menyelesaikan traumanya agar anak didik mampu keluar dari peristiwa traumatik yang pernah dialaminya dan dapat mengambil hikmah dari peristiwa trauma tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun