PRA mendorong pemberdayaan komunitas dengan melibatkan mereka secara langsung dalam proses analisis dan perencanaan. Dengan demikian, komunitas merasa memiliki peta dan strategi yang dihasilkan, meningkatkan kemungkinan keberhasilan implementasi dan keberlanjutan proyek di Taman Nasional Kayan Mentarang (Pretty et al., 1995).
Kesimpulan:Metode PRA menawarkan pendekatan inklusif dan berbasis pada pengetahuan lokal dalam pemetaan di Taman Nasional Kayan Mentarang, memastikan hasil yang dicapai adalah representasi yang akurat dan berguna dari kondisi serta kebutuhan komunitas. Dengan melibatkan masyarakat dalam setiap tahap proses, PRA tidak hanya menghasilkan peta yang informatif tetapi juga memperkuat kapasitas lokal dalam pengambilan keputusan dan perencanaan masa depan.
Daftar Pustaka:
- Chambers, R. (1994). Participatory Rural Appraisal (PRA): Challenges, Potentials and Paradigms. Institute of Development Studies.
- Chambers, R. (2005). Ideas for Development. Earthscan.
- Cooke, B., & Kothari, U. (2001). Participation: The New Tyranny?. Zed Books.
- Khon, V. (2004). Participatory Rural Appraisal: A Case Study from Taman Nasional Kayan Mentarang. [Penerbit].
- Pretty, J. N., Guijt, I., Thompson, J., & Scoones, I. (1995). Participatory Learning and Action: A Trainer's Guide. International Institute for Environment and Development (IIED).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H