Dorongan dari orang tua ini adalah salah satu faktor yang sangat signifikan di Kelurahan Taman Sari dalam tingginya angka pernikahan, pernikahan dianggap sebagai langkah penting dalam kehidupan seseorang dan dorongan dari orang tua sering kali dianggap bentuk dukungan dan harapan untuk masa depan anak-anak mereka. Adapun juga dalam masyarakat di mana nilai-nilai tradisional masih sangat kuat, dorongan dari orang tua dapat memiliki tanggung jawab yang besar karena adanya kepatuhan terhadap otoritas dan norma sosial yang mapan.
- Faktor AgamaÂ
Beberapa ajaran agama menganggap pernikahan sebagai institusi yang suci dan sakral, dan Kelurahan Taman Sari ini termasuk wilayah yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Dalam Islam sendiri pernikahan dianggap sebagai bagian penting dari agama. Pernikahan dianggap sebagai satu-satunya cara yang sah untuk mengekspresikan hubungan antara pria dan wanita. Selain itu, norma-norma agama sering menekankan pentingnya pembentukan keluarga melalui pernikahan sebagai bagian dari nilai-nilai moral dan spiritual yang dianut.
- Keamanan dan Kestabilan SosialÂ
Pernikahan memang sering dianggap sebagai fondasi penting bagi keamanan dan stabilitas sosial dalam banyak budaya dan masyarakat. Alasannya Pernikahan sering dianggap sebagai cara untuk memastikan kelangsungan generasi, menciptakan keamanan finansial, dukungan emosional dan sosial, dll. Â
Tingginya angka pernikahan di Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Bandung Wetan, menunjukkan bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh kombinasi faktor sosial, budaya, dan ekonomi. Dari segi sosial dan budaya, tekanan sosial dan norma budaya yang kuat, serta tradisi setempat yang menempatkan pernikahan sebagai pencapaian penting dalam kehidupan, menjadi pendorong utama. Keluarga juga memainkan peran signifikan dalam mendorong individu untuk menikah pada usia muda melalui dukungan emosional dan finansial.Â
Secara keseluruhan, tingginya angka pernikahan di Kelurahan Taman Sari adalah hasil dari berbagai faktor yang saling terkait. Dampak dari fenomena ini beragam, dengan potensi untuk meningkatkan kesejahteraan jika didukung dengan baik, tetapi juga risiko penurunan kualitas hidup jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan kebijakan yang holistik dan dukungan komunitas yang kuat untuk mengoptimalkan dampak positif dan meminimalkan konsekuensi negatif dari tingginya angka pernikahan di wilayah ini.Â
referensi :Â
Adam, A. (2020). DINAMIKA PERNIKAHAN DINI. AL-WARDAH, 13(1), 14.Â
https://doi.org/10.46339/al-wardah.v13i1.155 Academia.edu. (n.d.).Â
Retrieved May 25, 2024, fromÂ
https://www.academia.edu/download/94801480/2656.pdfÂ
Hawa, S. (2019). Pengaruh Pendidikan dan Ekonomi Keluarga Terhadap Pernikahan Usia Dini. J-ESA (Jurnal Ekonomi Syariah), 2(2), 367-395.Â