Mohon tunggu...
Raisya Anjani Putri Syawalia
Raisya Anjani Putri Syawalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 - Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

SANDWICH GENERATION : MEMUTUS DAMPAK NEGATIF SANDWICH GENERATION

21 Desember 2023   11:37 Diperbarui: 21 Desember 2023   11:46 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi halosmi.com

Pernah gak sih terlintas dipikiran kalian kalau kalian itu termasuk generasi sandwich? Atau apa sih pengertian tentang generasi sandwich? Dan kok bisa ya sebutan generasi sandwich ini muncul? Eits Sandwich disini bukan makanan ya teman teman.

Istilah generasi sanwich ini pertama kali dicetuskan oleh Dorothy A. Miller dan menurut Diskominfo Jabar di akun Jabar Saber Hoaks, generasi sandwich ini merupakan sebutan bagi generasi yang harus membiayai generasi atas (orang tuanya) dan generasi bawah (adik maupun anaknya). Dalam kata lain, generasi ini harus menanggung kebutuhan finansial dirinya sendiri, orang tua, dan anak maupun adik mereka. Hal ini terjadi karena adanya konflik peran atau konflik yang terjadi pada individu yang memegang lebih dari satu peran.

Tidak serta-merta ada, dilansir dari Rey.id berikut beberapa penyebab munculnya generasi sandwich:

  • Kurangnya kemampuan dalam finansial.
  • Generasi sebelumnya adalah generasi sandwich.
  • Lalai menyiapkan dana kesehatan.
  • Tidak ada persiapan matang untuk pensiun.
  • Kebiasaan gaya hidup yang kurang tertata.

Beban yang harus ditanggung generasi sandwich membuat mereka memiliki kewajiban finansial yang lebih tinggi dan waktu luang yang lebih sedikit. Hal ini tentunya berdampak terhadap kondisi kesehatan, keuangan, hingga hubungan dengan keluarga.

  • Beberapa konsekuensi yang kerap dialami oleh generasi sandwich antara lain:
  • Mengalami burnout akibat kelelahan secara fisik dan mental.
  • Cenderung dihantui perasaan bersalah karena merasa tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga.
  • Selalu diliputi rasa khawatir, seperti khawatir tidak bisa membiayai anak sekolah, tidak dapat membiayai hidup orang tua, dan kekhawatiran lainnya.
  • Tidak punya waktu untuk diri sendiri termasuk menjalankan hobi, merawat diri, hingga menjalin hubungan dengan orang lain.
  • Rentan mengalami masalah psikologis seperti depresi, stress, dan anxiety serta gangguan kecemasan lainnya.

Keluar dari lingkaran generasi sandwich tentu bukanlah perkara mudah. Sayangnya potensi ini selalu turun menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dibutuhkan kerja keras, usaha, dan doa yang dibarengi dengan konsistensi untuk bisa memutus rantai dari generasi sandwich. Bagi kamu yang kurang beruntung dan sedang berada di posisi ini, ada beberapa solusi dari kami agar kamu dapat menghentikan rantai generasi sandwich ini, diantaranya:

  • Membuat tabungan terencana untuk dimasa depan.
  • Menyiapkan program pensiun
  • Menyiapkan dana kesehatan atau asuransi kesehatan.
  • Menata gaya hidupmu menjadi lebih teratur dengan mengurangi sifat konsumtif.

Selain itu teman-teman, jika salah satu dari kalian merupakan orang yang sedang mengalami generasi sandwich, maka tak ada salahnya juga untuk terbuka dengan orang tua untuk membahas kemampuan memberikan bantuan finansial. Memang pada setiap ajaran agama dan prinsip budaya yang kita anut, anak diajarkan untuk berbakti dan membahagiakan orang tua. Namun, akan menjadi kurang tepat apabila kemudian diartikan jika orang tua yang sudah tidak berpenghasilan dapat dengan bebas menggantungkan diri pada anaknya yang bekerja. Dengan komunikasi yang terbuka, nantinya diharapkan sang orang tua akan mengerti dan tidak terlalu besar menuntut sehingga beban dan tingkat stres anak sedikit berkurang.

Teman-teman, ada istilah berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian. Bersakit- sakit dahulu, maka bersenang-senang kemudian. Segala sesuatu harus diusahakan untuk mencapai kebahagiaan, maka rantai generasi sandwich harus diputus terlebih dahulu agar tercapai kebahagian. Salam dari kami dan tetap semangat.

(Penulis : Raisya Anjani Putri Syawalia dan Ghaisan Danish Ansori)

REFERENSI :

F, M. R. (2023, May 15). Apa Itu Generasi Sandwich? Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasinya. Narasi Tv. https://narasi.tv/read/narasi-daily/generasi-sandwich-adalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun