Mohon tunggu...
Nafisatul Khusna
Nafisatul Khusna Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN Walisongo

senang menulis sesuatu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Non Formal melalui Ma'had Al-Jami'ah UIN Walisongo: Investasi Masa Depan

9 Juli 2024   10:42 Diperbarui: 9 Juli 2024   10:48 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ma'had Jami'ah walisomgo 

UIN Walisongo adalah lembaga pendidikan tinggi Islam yang mengkaji ilmu agama secara scientifik. UIN Walisongo juga berbeda dengan perguruan tinggi umum, dimana UIN Walisongo adalah institusi perguruan tinggi yang mengkaji berbagai persoalan secara scientifik melalui pendekatan keagamaan. Untuk mewujudkan ambisi dan keinginan tersebut UIN Walisongo berupaya secara terus menerus dan intensif membekali mahasiswanya dengan kemampuan dua bahasa sekaligus; yakni bahasa Arab sebagai representasi bahasa agama dan ilmu, dan bahasa Inggris sebagai representasi bahasa ilmu dan dunia, disamping membekali mereka dengan berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan untuk dapat mengkaji perbagai persoalan dengan berbagai pendekatan keilmuan. 

Salah satu investasi masa depan bagi para generasi muda yaitu pentingnya pendidikan, khususnya pendidikan Islam yang harus sudah tertanam sejak dini dan dipraktekkan dalam perilaku sehari-hari. Pendidikan Islam yang ada di Indonesia sejatinya diharapkan mampu untuk dapat merespon dinamika kehidupan yang terjadi seperti munculnya paham yang berbau liberal. Oleh karena itu, sebagai bentuk ikhtiar, maka pelaku dalam dunia pendidikan harus senantiasa melakukan pembenahan, koreksi serta melakukan evaluasi serta pola piker yang dinamis dan produktif. Di antara problematika di dunia pendidikan Islam yaitu adanya intervensi kurikulum, intervensi biaya pendidikan, dan juga pembentukan jaringan-jaringan intelektual sebagai misi penting yang dilakukan oleh Barat untuk menghancurkan pendidikan Islam. 

Walaupun demikian, tidak semuanya memiliki nilai negatif, sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki kemampuan intelektual khususnya bidan pendidikan Islam harus dapat memilah dan memanfaatkan sebaik mungkin teknologi dan fasilitas dari Barat untuk memajukan pendidikan Islam dengan tetap memperhatikan koridor syari'at. UIN Walisongo senantiasa mencari alternatif solusi untuk meningkatkan daya saing lulusannya dengan tetap memiliki ciri khas tersendiri. Maka, sebagai bentuk untuk menanggapi problematika dunia pendidikan Islam yang semakin tidak terkendali, Ma'had al-Jamiah sebagai lembaga yang berdiri dalam naungan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang sebagai salah satu implementasi sistem pendidikannya memiliki perananan penting dalam pencapaian tujuan pendidikan hakiki yang berbasis Islam Rahmatan Lil 'Alamin. 

Program ini dipilih karena dianggap mampu memberikan resonansi dalam mewujudkan lembaga pendidikan tinggi Islam yang diniyah-ilmiah-ukhuwah sekaligus sebagai bentuk penguatan terhadap pembentukan lulusan yang intelek-professional yang ulama' atau ulama' yang intelek-professional, atau sarjana plus tersebut. Semua pihak mengakui tentang keberhasilan pesantren dalam mencetak santri salih dan berakhlak mulia, sebagimana juga mengakui bahwa keberadaan pesantren telah mampu memberikan sumbangan yang sangat besar kepada bangsa ini melalui alumninya dalam mengisi pembangunan nasioanal, khususnya pembangunan manusia seutuhnya. Dengan demikian, keberadaan Ma'had Al-Jami'ah Walisongo dalam lingkungan perguruan tinggi Islam (UIN Walisongo) ini merupakan keniscayaan yang akan menjadi pilar penting dari bangunan akademiknya.

Ma'had al-Jami'ah Walisongo Semarang merupakan salah satu unit pelaksana teknis dalam bidang pendidikan di UIN Walisongo yang bersifat saling mengisi dan melengkapi. Karena sifatnya pelengkap, maka Ma'had al-Jami'ah Walisongo tidak perlu memikirkan tentang keabsahan ijazah atau yang lainnya, sebab pendidikan di Ma'had alJami'ah Walisongo merupakan pelengkap program UIN Walisongo yang sudah ada sebelumnya.  Walaupun sifatnya komplementer, akan tetapi memiliki urgensi bagi peningkatan kualitas lulusan UIN Walisongo, khususnya di bidang akademik dan karakter. 

Program ini diarahkan untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kompetensi di bidang pemahaman literatur fiqh klasik maupun publik speaking yang membiasakan santriwatinya untuk mahir berbicara dalam bahasa Arab maupun bahasa Inggris di kehidupan sehari-hari. Demikian juga penciptaan lingkungan dan budaya islami dengan konsep pesantren yang diterapkan di Ma'had Al-Jami'ah Walisongo, memungkinkan santri untuk menerapkan dan merasakan langsung nilai-nilai ajaran Islam dalam hidupnya. Melalui program ini mereka diharapkan kelak benar-benar menjadi sarjana muslim teladan masyarakat dalam hal pengamalan ajaran agamanya. Singkatnya, pembudayaan akhlak islami di lingkungan mahasiswa lebih bisa terjamin melalui program Ma'had ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun