Tepat pada tanggal 16 Januari 2024, kami anak anak kelas 10 mengisi acara perayaan  lustrum SMA Stella Duce 2 yang ke 7. Kami anak anak kelas 10 mengisi acara pementasan dengan latar belakang pementasan Seni dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Tetapi sebelum hari-h atau hari pementasan tiba, saya dan teman teman yang lain melakukan latihan terlebih dahulu. Sebelum itu kami angkatan kelas 10 mendapatkan sosialisai setelah gelar karya P5 yang pertama. Pada saat sosialisasi saya dan teman kelas XE mendapatkan daerah Kalimantan. Lalu kelas XE pun mencari dan menyiapkan Seni dari daerah Kalimantan. Kelas XE pun sepakat untuk menampilkan drama yang berasal dari Kalimantan dengan judul "Long Diyang Yung", tidak hanya drama saja yang kita tampilkan namun ada tarian asal Kaimantan yang kelas XE tampilkan diacara Lustrum SMA Stella Duce 2. Setelah mendapatkan sosialisasi, kami pun membentuk panitia kelas terlebih dahulu agar semua nya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Setelah pembantukan panitia kelas kami pun melakukan pengetesan kepada seluruh anggota kelas untuk menentukan peran masing masing anggota.Â
  Setelah mendapatkan peran nya masing masing lalu kita melakukan latihan bersama untuk persiapan pentas Seni yang akan di tampilkan. Tidak hanya anggota kelas yang mendapatkan peran dalam pentas Seni saja yang mengikuti latihan, tetapi seluruh anggota kelas wajib mengambil peran dalam pementasan Seni. Saya sendiri mendapatkan peran sebagai prajurit dan mengisi menari pada akhir pementasan. Setelah masing masing anggota kelas mengetahui peran nya, kami pun mulai melakukan latihan. Pada latihan pertama tentu nya masih jauh dari kata sempurna, tetapi kami satu sama lain saling mensupport satu sama lain supaya bisa mendapatkan hasil yang terbaik. Selama kami latihan, tentu nya tidak berjalan mulus begitu saja. Banyak hal hal yang tidak berjalan baik selama latihan. Tetapi kami tetap memberikan semangat kepada satu sama lain supaya latihan tetap berjalan dengan baik. Tentu nya tidak hanya latihan saja yang kami persiapkan untuk penampilan pentas Seni ini, tetapi kami mempersiapkan untuk properti.Â
  Tetapi tidak semua mempersiapkan properti,  tentu nya ada bagian sendiri yang di khusus kan untuk mempersiapkan properti yang akan di gunakan yaitu bagian perkap. Dan untuk membeli bahan bahan properti pun bukan tanggung jawab dari bagian perkap saja, kami anggota kelas XE menyepakati iuran untuk membeli bahan bahan yang akan di gunakan untuk membuat properti. Kami setuju untuk iuran berjumlah 20k per orang setiap 1 bulan sekali.  Setelah perundingan panjang kami pun melanjutkan latihan untuk pentas Seni kami. Pada saat latihan banyak hal yang terjadi, salah satu nya adalah teman teman kami yang sulit diajak kerja sama untuk latihan dengan benar. Ada yang jalan jalan ke toilet, berdiam diri di toilet dengan tujuan agar tidak mengikuti latihan, ada yang mengambil rambutan di sekolah, ada yang tidur pada saat latihan, ada yang asik sendiri pada saat latihan, dan lain sebagainya. Latihan untuk pementasan ini memang memerlukan waktu, tenaga, kerjasama yang baik antar anggota kelas. Tetapi kami malah terkadang mengabaikan latihan dengan alasan "Ah waktunya masih lama, gampang itu mah."
Lalu teman yang lain menjawabÂ
   "Tapi kan untuk pementasan ini membutuhkan persiapan yang matang supaya hasilnya baik."
"Iya iya gw tau kali, tapi kan waktu nya masih lama." jawab Joel
"Jadi ya nanti aja lah gampang."
"Dan juga kan belum lama kita baru selesai gelar karya yang pertama."
"Pasti cape lah!!"
"Kita manusia biasa kali, butuh istirahat."
"Terserah lo deh, mau nya gimana."Jawab teman-teman nyaÂ
Itu lah sedikit perbincangan Joel yang tidak setuju dengan waktu latihan yang terlalu lama.
Konflik pada persiapan ini nggak hanya terjadi antara anggota kelas ke anggota kelas loh!. Tapi konflik ini terjadi kepada wali kelas dan guru pendamping kami.
   Ada satu orang anggota kelas kami yang mengambil peran sebagai "penanggung jawab" dalam pementasan ini dan kita sebut saja Gracia. Gracia ini dipercayai anggota kelas, wali kelas, dan guru pendamping untuk menjadi sutradara yang menghandle untuk drama.
Pada saat itu Gracia protes karena kelas kami kekurangan dana karena banyak anggota kelas yang belum membayar uang iuaran dan dana tersebut nggak cukup untuk memenuhi kebutuhan / properti untuk pementasan padahal sudah harus dipersiapkan.
   "Ini gimana sih kalian pada nggak bayar uang iuran?"
"Padahal kan ini buat kelas kita juga"
"Ayo dong dibayar uang iuran nya biar bisa melengkapi properti biar bisa di cicilan juga." Gracia ketika protes
Lalu salah satu orang yang menjawab
"Iya iya nanti kita bayar secepatnya." Jawab Rakha
"Jangan iya iya doang loh ya, tapi di bayar juga!!" Jawab Gracia dengan ekspresi kesal nya.
Setelah perdebatan yang panjang satu orang teman kami memanggil wali kelas untuk kelanjutan masalah ini agar cepat selesai. Â Tetapi pada saat itu wali kelas kami masih memiliki tanggung jawab mengajar jadi wali kelas kami memanggil guru pendamping yang kita sebut Bu Tutiek untuk menyelesaikan perdebatan itu.
   "Kenapa ini? Ada masalah apa??" Jawab Bu Tutiek dengan kebingunannya
Lalu Gracia menjawab
"ini bu mereka pada ga bisa latihan dengan baik."
"Sama mereka juga ga bayar bayar uang iuran nya padahal perkap udah butuh untuk membeli bahan untuk properti."Â Dengan nada kesal nya ia berbicara seperti itu. Lalu Bu Tutiek menjawab.
"Ayo dong yang lain bisa diajak kerja sama untuk latihan, bayar iuran ini kan juga untuk keberhasilan  kalian juga dalam mempersiapkan pementasan kalian, ayo dong kerja sama nya!!". Jawab Bu Tutiek
Lalu anggota kelas kami dengan polos nya menjawab
   "Iya bu, kami akan bayar iuran nya dan akan latihan dengan baik".
Lalu Bu Tutiek menanyakan apakah ada keluh kesah selama ini
"Oke, sudah beres ya masalah ini?."
Lalu murid menjawab
"Sudah bu."
"okey, ibu mau Bertanya, apakah masih ada masalah di dalam kelas selama latihan ini?"
"nggak ada bu."
"Oke silakan kembali latihan" "oke bu" jawab murid nya.
   Ternyata masalah selama latihan tidak berhenti di situ saja. Masih banyak anggota kelas yang kembali malas malas an selama latihan. Tetapi tidak hanya malas malas an saja yang terjadi, namun banyak anggota yang kabur keluar kelas pada saat latihan. Seperti jalan jalan tidak jelas, ke toilet, bahkan ada juga yang memetik rambutan di sekolah.
Ada satu geng di dalam kelas yang mereka sangat malas latihan untuk persiapan pementasan. Kita sebut saja geng itu dengan nama "Ijo lumut (ikatan jomblo dan imut)" yang terdiri dari Joel, Joe, Mikael, Gilberth, Radit.
Di geng ijo lumut ini adalah geng anak laki laki yang suka rambutan. Nah kebetulan banget nih di sekolah kami ada pohon rambutan. Jadi geng ijo lumut itu sering kali kabur pada saat jam latihan. Walaupun sudah di beritahu berkali kali sama guru pendamping, wali kelas, dan teman teman nya geng ini tetap sering kali kabur saat jam latihan untuk memetik rambutan di sekolah. Dan mereka tampak nya tidak peduli dengan apa yang dikatakan guru guru untuk melarang geng ini untuk memetik rambutan.
Pada suatu hari geng ini malas sekali latihan dikelas, lalu singkat cerita mereka kabur.
   "Eh ges gw malas banget latihan nih, keluar yok petik rambutan" Kata si Radit ketika mengajak teman-teman yang lain
Dan teman teman nya pun menjawab "Ayo lah keluar kelas aja, gw juga malas banget nih latihan."
"Gasss ayo petik rambutan."
Pada saat sudah di luar geng itu pun menuju pohon rambutan di sekolah nya
"Eh buru petik yang itu tuh merah banget."
"Iya iya sabar."
"Nah ambil tuh."
Pada saat mereka petik rambutan teman teman kelas nya pun baru sadar bahwa ada anggota yang kurang. Nah, pada saat itu juga teman teman nya melapor kepada wali kelas nya dan wali kelas meminta mereka mencari teman teman nya tersebut tetapi tidak ketemu. Lalu wali kelas nya yang langsung mencari. Dan ternyata mereka sedang asik memetik dan makan rambutan yang ada di sekolah. Lalu geng ijo tersebut dimarahi oleh wali kela nya dan di suruh Kembali ke dalam kelas untuk Latihan.
Setelah itu Latihan dapat dilanjutkan dengan baik. Tetapi tidak hanya masalah didalam kelas saja yang mengganggu proses Latihan. Tetapi ada tekanan yang di berikan oleh kelas lain juga. Ada yang mengatakan kelas kami penampilan nya ga asik, penampilan nya bosen nggak kayak kelas kelas lain. Tetapi kelas XE tidak mendengarkan perkataan kelas lain yang berusaha menjatuhkan kami. Dan kelas kami tetap semangat dalam Latihan.
Dan singkat cerita setelah Latihan lama kami pun memberhentikan Latihan tersebut dikarenakan kami melaksanakan Sumatif Ahkir Semester. Dan kami tidak melanjutkan Latihan samai ahkir Sumatif Ahkir Semester, karena setelah selesai sumatif kami sudah tidak memiliki waktu lagi untuk Latihan karena diisi dengan kegiatan sekolah. Dan setelah semua selesai kami pun mengahkiri semester satu dengan menerima raport dan libur.
Pada tanggal 4 Januari 2024 kami pun Kembali masuk sekolah setelah sekitar 2 minggu libur semester. Pada waktu yang tersisa sedikit lagi kami pun memulai Latihan dan persiapan properti untuk pementasan. Kami berkomitmen di sisa waktu yang tinggal sedikit kami akan lebih serius dalam mempersiapkan pementasan ini. Dan setelah beberapa hari berjalan kami pun satu anggakatn kelas 10 melaksanakan gladi kotor untuk mengetahui sampai mana progres dari masing masing kelas. Dan H-1 puncak acara kami melaksanakan gladi kotor agar pada saat acara dapat berjalan dengan lancar. Dan pada gladi bersih kami dapat melaksanakan nya dengan lancar. Tanggal 16 Januari 2024 adalah puncak acara, kami pun sangat sungguh untuk mempersiapkan semua nya. Dan sebelum penampilan dimulai tentunya ada rangkaian acara terlebih dahulu. Setelah semua rangkaian acara selesai kami pun mulai tampil di panggung dengan di tonton ratusan orang. Tetapi sebelum tampil kami berdoa Bersama di kelas Bersama wali kelas dan memohon agar acara pada hari itu berjalan dengan lancar. Dan giliran kelas kami tampil. Kami tampil dengan sangat baik.
Setelah seluruh rangakian acara dari awal hingga ahkir selesai kami pun Kembali kekelas untuk membereskan barang barang kami.
Pada hari berikutnya kami masuk dengan wajah yang senang karena semua Lelah dari Latihan kami selama ini terbayarkan dengan penampilan yang baik. Dan juga kami melakukan evaluasi.
Tidak ada banyak kata kata yang disampaikan selama evaluasi karena kami sudah menampilkan yang terbaik. Pada evaluasi ada yang sangat puas dengan penampilan kelas kami dan anggota kami mengambil kesimpulan dari proses kami selama ini dengan berkata "Jangan dengarkan apa kata orang lain yang berusaha menjatuhkan kita, tetap percaya kepada satu sama lain bahwa kitab isa dan tetap menjadi diri sendiri dan tetap percaya kepada proses". Berahkir lah cerita kelas XE Ketika di berikan projek drama untuk ditampilkan di acara sekolah, dan itu lah keluh kesah, proses yang kami jalani. "jangan puas dengan satu keberhasilan saja, tetapi keberhasilan tersebut jadikan nya motivasi untuk mencapai keberhasilan lebih".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H