Mohon tunggu...
24_Nadita Endah Prastuti
24_Nadita Endah Prastuti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

Memiliki hobi menggambar dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Gangster atau Kreak di Semarang dan Dampaknya di Kehidupan Warga

17 Oktober 2024   07:51 Diperbarui: 17 Oktober 2024   07:56 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Dalam beberapa waktu terakhir, kehidupan warga Semarang mulai terusik oleh fenomena yang mengkhawatirkan: maraknya kelompok pemuda yang dikenal sebagai "kreak" atau gangster. Kelompok-kelompok ini sering terlibat dalam perkelahian dan tindakan kriminal di jalanan, membuat banyak warga merasa cemas dan was-was. Kondisi ini tidak hanya menciptakan gangguan ketertiban umum, tetapi juga mengguncang rasa aman yang selama ini dinikmati oleh masyarakat kota. Kombes Pol Irwan Anwar dari Polrestabes Semarang mengatakan, "Kami tidak akan tinggal diam. Patroli dan operasi penertiban telah kami tingkatkan di titik-titik rawan."

            Banyak orang mungkin bertanya, "Mengapa ini terjadi di kota kami?" Salah satu penyebab utama yang diidentifikasi adalah pengaruh media sosial. Media sosial yang awalnya dimaksudkan untuk membangun komunikasi kini sering dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok kreak ini untuk pamer kekerasan, bahkan mengatur pertemuan dan perkelahian antar geng. Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan, "Media sosial telah menjadi alat provokasi dan sarana mereka untuk mencari perhatian."

            Rasa aman yang dulu menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga Semarang, kini perlahan memudar. Banyak orang tua yang merasa khawatir akan keselamatan anak-anak mereka ketika pergi ke sekolah atau pulang larut malam.

            Dalam menghadapi masalah ini, aparat kepolisian telah meningkatkan patroli di daerah-daerah yang dianggap rawan. Hal ini dilakukan untuk menekan aktivitas kreak yang sering kali muncul tanpa diduga. Meski begitu, upaya polisi tidak cukup jika tidak didukung oleh masyarakat. Kombes Pol Irwan Anwar menegaskan bahwa masyarakat perlu aktif melaporkan jika ada aktivitas mencurigakan. "Kerja sama dari warga sangat penting untuk memastikan kota ini aman," tambahnya.

Namun, hanya dengan menindak para pelaku tidak akan menyelesaikan akar masalah. Pemerintah juga perlu menyediakan lebih banyak ruang bagi remaja untuk menyalurkan energi dan kreativitas mereka ke hal-hal positif. Lurah Tembalang, Andri Setiawan, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai komunitas untuk menciptakan lebih banyak kegiatan yang dapat merangkul para remaja di lingkungannya.

            Meski situasi ini sangat mengkhawatirkan, harapan tetap ada. Dengan kerja sama antara masyarakat, aparat, dan pemerintah, masalah kreak di Semarang bisa diatasi. Setiap orang berhak merasa aman di kota mereka. Kota Semarang, yang dulu dikenal sebagai kota yang tenang dan damai, bisa kembali menjadi tempat di mana warga dapat hidup tanpa rasa takut. "Ini bukan hanya tugas polisi, tetapi juga tugas kita semua," kata Kombes Pol Irwan Anwar. Dengan penegakan hukum yang tegas dan program pembinaan remaja yang lebih baik, Semarang bisa menjadi kota yang aman bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun