Mohon tunggu...
MAYANG PRATIWI
MAYANG PRATIWI Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

HOBI MEMBACA DAN BELANJA

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Meningkatnya Resistensi Antibiotik Tanpa Disadari

12 Juni 2024   19:00 Diperbarui: 12 Juni 2024   19:06 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Antibiotik adalah obat yang sering dikonsumsi oleh masyarakat umum yang tersusun atas senyawa kimia dengan tujuan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri. Antibiotik sendiri memiliki peran dalam membunuh bakteri atau sering dikenal sebagai killer of bacteria. Di dunia kesehatan antibiotik memiliki peran yang sangat penting. Hal tersebut dimulai sejak ditemukannya antibiotik oleh seorang ahli bakteriologi dari Skotlandia yaitu Sir Alexander Fleming pada tahun 1928. Ia tidak sengaja menemukan antibiotik golongan penisilin. Saat itu, Fleming sedang melakukan penelitian di laboratoriumnya yaitu di Rumah Sakit St. Mary, London. Fleming menemukan bahwa koloni bakteri Staphylococcus yang dibiakkannya terkontaminasi oleh jamur Penicillium notatum, dan di sekitar jamur tersebut, pertumbuhan bakteri terhenti. Sejak saat itu, antibiotik telah menjadi salah satu pilar utama dalam pengobatan modern. Mereka telah menyelamatkan jutaan nyawa dan mengubah cara kita dalam menghadapi penyakit akibat infeksi bakteri.

Resistensi antibiotik adalah keadaan dimana bakteri sudah "kebal" terhadap antibiotik tertentu. Antibiotik memang dikenal sebagai keajaiban di dunia kesehatan. Namun, seiring berjalannya waktu, antibiotik bisa menjadi "bumerang" karena banyaknya bakteri yang mengalami perubahan sehingga menyebabkan terjadinya resistensi bakteri. Saat ini resistensi bakteri telah menjadi salah satu masalah global yang dapat mengancam nyawa manusia. Ada beberapa sebab yang mengakibatkan resistensi terhadap bakteri yaitu sebagai berikut :

  1. Penggunaan antibiotik secara sembarangan .

Kebanyakan masyarakat membeli antibiotik langsung di apotek tanpa menggunakan resep dokter dan mengonsumsinya tanpa adanya petunjuk dari dokter. Hal tersebut yang dapat menyebabkan tubuh mengkonsumsi antibiotik terlalu sedikit atau terlalu banyak dan mengakibatkan terjadinya resistensi bakteri.

  1. Ketidakpatuhan pasien terhadap perintah dokter dalam mengonsumsi antibiotik.

Banyak pasien yang menganggap dirinya telah sembuh dari suatu penyakit yang membutuhkan antibiotik memberhentikan penggunaan antibiotik sebelum batas waktu yang telah ditentukan oleh dokter. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya resistensi antibiotik.

Terdapat beberapa cara agar kita tidak mengalami resistensi antibiotik yaitu sebagai berikut :

  1. Penggunaan antibiotik yang tepat dengan menggunakan resep dokter.
  2. Tidak berlebihan dalam penggunaan antibiotik.
  3. Penggunaan antibiotik harus dengan pengawasan dokter.
  4. Menggunakan antibiotik sesuai dengan anjuran dokter.

kesalahan yang sering dilakukan oleh pasien dalam penggunaan antibiotik adalah penggunaan yang dihentikan karena sudah dianggap sembuh. Padahal hal tersebut sangat tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan bakteri belum benar-benar mati sehingga dapat kembali hidup dalam kondisi yang lebih kuat. Itulah yang disebut sebagai resistensi antibiotik dan bisa membuat tubuh tidak dapat diobati lagi dengan antibiotik tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya kita bijak dalam penggunaan antibiotik untuk menjaga tubuh dari resistensi antibiotik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun