Mohon tunggu...
Dara Raihatul Jannah
Dara Raihatul Jannah Mohon Tunggu... Human Resources - lihat lalu tulis, dengar lalu tulis, baca lalu tulis.

Book enthusiast! Senang menulis POV tentang buku-buku yang sudah dibaca.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merdekakah Mahasiswa dengan Program Kampus Merdeka?

27 Juli 2021   14:28 Diperbarui: 27 Juli 2021   14:50 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dengan hadirnya program merdeka belajar yang merasuki sistem di perkuliahan tentunya menjadi opsi yang sangat baik dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa saat ni dan applicable untuk dunia pekerjaan. Berakitan dengan program inti kedua dari Permendikbud adalah magang mahasiswa yang durasi lebih panjang yakni 1-2 semester tentu akan memberikan dampak yang lebih massif terutama dalam pengembangan soft skill mahasiswa. Beragam tanggapan mahasiswa tentang program Kampus Merdeka ini sudah mencuat diberbagai media. 

Seperti mahasiswa asal Universitas Mulawarman yang bernama Hizkiadven SB yang mengungkapkan optimisme nya terhadap kebijakan Kampus Merdeka jika dilaksankan dengan baik serta regulasinya tepat maka akan memungkin kampus Indonesia bisa bersaing dengan kampus terbaik dunia, apalagi jika poin pembukaan prodi baru itu bisa dilaksankan dengan baik. 

Lain lagi dengan Kathleen Putri, mahasiswa asal balik papan yang menempuh pendidikan di Politeknik Negeri Bali yang juga sepakat dengan Kampus Merdeka ini namun lebih menekankan terhadap potensi pengembangan bakat terpendam. Dia mencontohkan jika ada yang memiliki bakat di bidang jurnalistik namun kuliah pariwisata, itu bisa dilakukan dengan mengambil mata kuliah prodi lain. 

Masih berhubungan dengan topik belajar satu semester di jurusan lain, mahasiswa prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udaya Bali juga sangat tertarik dengan program tersebut, menurutnya ini akan sangat seru karena bisa memiliki dan mengasah kemampuan lainnya meski hanya satu semester. Namun apakah semua mahasiswa menyambutnya dengan gembiran tanpa ketakutan sama sekali akan resiko dari kebijakan Kampus Merdeka ini? Jawabanya tentu tidak, karena terdapat mahasiswa yang masih memiliki kekhawatiran yang mendasar terkait penerapan kebijakan ini. 

Sebagaimana yang dilansir dari laman IDN Times Kaltim, mahasiswa Universitas Mulawarman yudi syahputa mengungkapkan bahwa apabila terjadi perubahan dari Pergurun Tinggi Badan Layanan Umum (BLU) menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum (BH) akan berpeluang untuk membuka kampus menjadi lahan kapitalisasi dan komersialisasi dalam skala massif. Karena UKT bisa saja naik drastis dan ini akan memberatkan mahasiswa yang kurang mampu. Bila demikian bukan merdeka tapi tertindas. Berbeda dengan mahasiswa asal samarinda, Nada Putri yang lebih khawatir tentang kebijakan SKS, secara umum dengan program magang, perusahan bisa saja menjadikannya alat untuk mendapatkan tenaga kerja murah. Hal ini malah memberikan dampak yang negatif kepada mahasiswa. 

Segala kekhawatiran ini tentu menjadi tantangan dan masukan bagi pemerintah khususnya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk dijadikan masukan dan saran dalam evaluasi program Kampus Merdeka kedepannya. Sebagai kesimpulan, penulis yakin dan percaya bahwa kebijakan Kampus Merdeka yang merupakan bagian dari merdeka belajar ini adalah bentuk transformasi tata kelola Pendidikan Tinggi menuju pencapaian yang lebih baik kedepannya. 

Proposal Kampus Merdeka dari Mentri Nadiem Makarim dapat menjadi sebuah wujud keberanian untuk mengubah mindset mahasiswa agar menjadi lebih kritis dalam menentukan pilihan yang sesuai dengan bakat, minat dan kehendak hatinya. Karena sebagaiman dijelaskan oleh Mendikbud, bahwa program yang ditawarkan dalam paket Kampus Merdeka bukanlah hal yang dipaksakan untuk diterapkan sepenuhnya dan tidak dengan mengikuti model statis dari Kementrian. 

Namun, program itu adalah pilihan yang tidak dipaksakan bagi mahasiswa. Hanya saja ini menjadi peluang yang baik dan terdepan bagi mahasiswa untuk berani mengambil keputusan dalam menentukan pengalaman pembelajarannya dan menjadikan Perguruan tinggi lebih inovatif dalam membekali para mahasiswa untuk berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

Mahasiswa akan merdeka dalam belajar dan berkarakter dengan mindset percaya diri dan kepercayaannya akan kemampuan dirinya bersama dengan Perguruan tinggi untuk mengeksplor dunia pendidikan lebih jauh dan lebih dalam. Mahasiswa pun bisa saja tidak akan merdeka laksa takaran dari proposal Kampus Merdeka, jika memang mereka menganggap apa yang mereka jalani melalui sistem pendidikan di Indonesia sebelum kehadiran Kampus Merdeka bukanlah pemasung kreativitas mereka, karena proses mengembangkan diri menjadi SDM yang unggul dan berkaraktek juga bisa diraih dan dioptimalkan melalui kegiatan organisasi dan institusi non formal lainnya yang mereka ikuti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun