Aku masih menerka perut sendiri
Membaca wajah sepi emak
Menangisi muka bapak dengan perempuan sundal itu
Yang tempo hari pulang,
meminjam kamar sebagai waktu persalinan
Sedang kelaparan masih berwajah sama
Panci tua kebanyakan mengeluh
Kompor dan penggorengan bisu
Merenungi nasib
Menunggu percintaan selanjutnya
Seperti dulu, sewaktu bapak masih baik-baik saja
Aku dan senyap masih meraba
Menyoal lapar, mengecat luka,
satu-satu
Sebelum kupulangkan ke matamu
Pagi ini.
Pinang 07092016.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI