Ditengah pandemi Covid - 19, RSUD Cibinong terus memantaskan diri dan tetap berusaha menjadi Rumah sakit terbaik pilihan warga. Segala aspek yang berhubungan dengan fasilitas serta kualitas layanan, senantiasa terus di tingkatkan demi memenuhi harapan dan kepuasan pasien.
Baru baru ini, RSUD Cibinong telah menambah satu fasilitas khusus untuk mendiagnosis Covid-19 berupa alat PCR (Polymerase Chain Reaction). Sekilas tentang prosedur pemeriksaan PCR diawali dengan pengambilan sampel dahak, lendir, atau cairan dari nasofaring (bagian antara hidung dan tenggorokan), orofaring (bagian antara mulut dan tenggorokan), atau paru-paru pasien yang diduga terinfeksi virus Corona.
Pengambilan sampel dahak ini dilakukan dengan metode swab, yang prosedurnya memakan waktu sekitar 15 detik dan tidak menimbulkan rasa sakit. Selanjutnya, sampel dahak akan diteliti di laboratorium. Berhubung virus Corona penyebab COVID-19 ini merupakan virus RNA, maka untuk mendeteksi virus ini melalui tes PCR yang akan diawali dengan proses konversi (perubahan) RNA yang ditemukan di sampel dahak menjadi DNA. Tentunya akurasi dari hasil tes PCR ini tidak usah diragukan lagi.
Direktur Utama RSUD Cibinong, dr. Wahyu Eko Widiharso, Sp.OT, MARS mengatakan, dari empat RSUD yang ada di Kabupaten Bogor, alat PCR ini hanya ada di RSUD Cibinong dan sengaja menyiapkan alat deteksi yang lebih akurat tersebut untuk mengantisipasi penularan wabah di lingkungan rumah sakit, khususnya tenaga kesehatan. Alatnya pun diimpor dari luar negeri.Â
Selain itu, dukungan peralatan yang memadai di RSUD Cibinong diharapkan bisa mendukung upaya pemerintah melakukan rapid test secara cepat dan akurat, sehingga bisa memetakan dan mencegah penyebaran virus corona. Ia mengakui, aktivitas tenaga medis di rumah sakit cukup riskan jika tidak mengetahui apakah pihak pasien terjangkit Covid-19 atau tidak.
Apalagi, sudah banyak kejadian yang membuktikan penularan wabah berasal dari pasien. Dengan adanya PCR, status pasien yang masuk untuk keperluan operasi bisa langsung diperiksa.
"Dengan adanya fasilitas pemeriksaan PCR ini, diharapkan bisa memberikan kenyamanan bagi para dokter yang bertugas menangani pasien. Jika pasien tidak terbukti positif Covid-19, maka dokter tidak perlu sampai melayani dengan pakaian APD lengkap. Operasi juga aman," pungkasnya.
Dokter Wahyu menambahkan, penyebaran wabah Covid-19 yang cukup masif ini membuat banyak masyarakat maupun tenaga medis ikut paranoid. Beliau mencontohkan, proses operasi pasien juga tak jarang harus memakai hazmat. Ini cukup merepotkan dalam menjalankan pekerjaan di dalam ruangan dengan berbagai peralatan medis yang sangat detail.
"Jangan sampai terjadi ketakutan, tetapi tidak jelas. Makanya, dengan adanya PCR ini sudah lebih aman. PCR kita pakai untuk pasien yang mau dirawat. Jadi, kalau hasil pemeriksaannya negatif (dari PCR), maka pelayanan kepada pasien tidak perlu menggunakan APD lengkap. Cukup dengan masker," imbuhnya.
Disinggung soal seberapa lama lagi pandemi ini berlangsung, dokter yang akrab disapa dokter Wahyu Eko ini optimis dan meyakini pandemi akan segera berakhir. Beliau berpesan agar masyarakat mulai mengatur kembali pola hidup sehat dengan membiasakan diri tidur secara teratur, rajin cuci tangan, gunakan masker dan memilih Rumah sakit RSUD Cibinong sebagai tempat berobat yang nyaman demi kesembuhan penyakit yang di derita keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H