Tim PKL Mahasiswa D-IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya melakukan sosialisasi mengenai Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja kepada pekerja di Industri Informal Pembuatan Kapas yang berada di Driyorejo Gresik. Karena pada dasarnya para pelaku industri informal kurang edukasi terkait penting K3 ketika bekerja.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) PKL Tim PKL mahasiswa D-IV keselamatan dan kesehatan selama 1 bulan. Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman permasalahan yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Dan meningkatkan proses pembelajaran melalui proses pendidikan yang berbasis praktik, sehingga nantinya lulusan program studi D-IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan menjadi tenaga kerja yang berkualitas dan profesional pada kondisi kerja yang sesungguhnya.
Sosialisasi yang tim PKL K3 lakukan salah satunya Berbudaya 5R, Budaya 5R atau 5S adalah suatu cara (metode) untuk dapat mengatur atau mengelola tempat kerja yang lebih baik. Tempat kerja yang sudah ditata dengan rapi, bersih dan tertib akan dapat memberikan sebuah kemudahan bagi para pekerja. Menurut Sutalaksana (2006) kemudahan bekerja ini dapat meliputi 4 (empat) bidang sasaran dalam pokok industri yang terdiri dari : efisiensi kerja, produktifitas kerja, kualitas kerja dan keselamatan kerja akan dapat untuk dipenuhi. Bagian yang penting dari budaya K3 adalah kemauan untuk berubah, maju dan mengutamakan kualitas, konsisten, keterlibatan seluruh pekerja dan dapat komunikasi dengan baik.
Tidak hanya melakukan sosialisasi, tim PKL K3 juga memberikan saran Program K3 kepada pemilik perusahaan sesuai dengan kondisi di lapangan. Program K3 yang disarankan salah satu nya yaitu penyediaan ventilasi yang layak dan juga penyediaan APD dikarenakan hampir seluruh pekerja tidak memakai APD yang sesuai. Karena pada Industri Informal tersebut menghasilkan banyak debu yang beterbangan.
“kami sudah menyediakan blower pada area produksi untuk mencegah debu keluar bertebrangan ke luar sekitar area industri ” ujar pak purwanto salah satu pekerja industri tersebut
Penyediaan APD juga dilakukan pada tim PKL k3 seperti masker, sarung tangan, kacamata, ear plug dikarenakan para pekerja tersebut banyak yang mengalami sesak nafas, debu yang bertebaran sehingga mengenai mata “pekerja disini rata mengalami sesak nafas dan juga sakit mata dikarenakan debu yang terdapat pada area produksi” Ujar bu darmi salah satu pekerja industri informal pembuatan kapas.
“Para pekerja disini hanya menggunakan masker dari kaos Ketika bekerja, pekerja juga tidak mau memakai masker yang sesuai padahal ventilasi disini kurang dan seharusnya pekerja menggunakan masker yang sesuai” ujar Pak Purwanto salah satu pekerja di Industri tersebut
Tentu saja hal tersebut akan menimbulkan permasalahan bagi Kesehatan pekerja, karena tak banyak pekerja yang mengalami keluhan sesak nafas. Secara tidak lansung, produktivitas kerja akan menurun dan hasil produksi kurang maksimal.
Penyediaan dan pemasangan safety sign yang berupa rambu K3 yang dilakukan oleh tim PKL K3 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Pemasangan safety sign tersebut diletakkan sesuai dengan tanda bahaya, tanda peringatan, serta tanda penyelamatan yang dipasang pada tempat kerja yang mudah terlihat dan terbaca. Pemasangan safety sign tersebut langsung diawasi oleh pemilik tempat kerja Pak Harto.
Para pekerja Industri tersebut merasa terbantu dengan adanya progam-program yang dibuat oleh tim PKL K3 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya secara tidak langsung produktivitas pekerja meningkat dan hasil produksi industri maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H