Mohon tunggu...
Jamaludin
Jamaludin Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN/UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA/NUSA TENGGARA BARAT (NTB)

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Gaji dan Gizi: Membagun Pilar Pendidikan yang Kokoh

5 Desember 2024   14:11 Diperbarui: 8 Desember 2024   21:49 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Rencana program makan siang gratis di sekolah. (Foto: KOMPAS/AHMAD ARIF) 

Dalam dunia pendidikan, guru sering disebut sebagai garda terdepan yang membentuk karakter dan masa depan bangsa. 

Namun, tugas berat ini seringkali tidak diimbangi dengan penghargaan yang memadai, baik dari segi finansial maupun pengakuan. 

Di sisi lain, kesejahteraan siswa, terutama terkait kebutuhan dasar seperti nutrisi, sering kali luput dari perhatian. Bagaimana jika kedua aspek ini dipadukan menjadi satu kebijakan yang holistik?

Kenaikan Gaji Guru: Investasi Jangka Panjang

Kenaikan gaji guru bukan hanya tentang uang, tetapi juga mencerminkan penghormatan terhadap peran penting guru dalam pendidikan. 

Dengan penghasilan yang memadai, guru tidak perlu lagi menghabiskan waktu dan energi untuk pekerjaan tambahan di luar profesi mereka. Sebaliknya, mereka dapat berfokus pada peningkatan kualitas pengajaran dan pengembangan metode pembelajaran inovatif.

Hasil penelitian: Sebuah studi oleh Dolton et al. (2018) di jurnal Economic Policy menemukan bahwa peningkatan gaji guru sebesar 10% dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 5-10% dalam uji standar nasional. Temuan ini menegaskan bahwa kesejahteraan guru memiliki dampak langsung terhadap kualitas pendidikan yang diterima siswa.

Guru yang sejahtera juga lebih termotivasi untuk membimbing siswa dengan sepenuh hati, memberikan pendidikan yang berkualitas, dan menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif. Dalam jangka panjang, hal ini akan mencetak siswa yang lebih kompeten dan produktif.

Makan Siang Gratis: Nutrisi untuk Masa Depan

Makan siang gratis di sekolah bukan hanya tentang memberi makan, tetapi juga memastikan bahwa siswa mendapatkan gizi yang cukup untuk tumbuh dan belajar dengan optimal. 

Banyak penelitian menunjukkan bahwa siswa yang lapar sulit berkonsentrasi dan memiliki tingkat absensi yang lebih tinggi. Dengan adanya program ini, siswa dari berbagai latar belakang ekonomi dapat belajar dengan kondisi fisik dan mental yang lebih baik.

Hasil penelitian: Studi oleh Murphy et al. (2021) yang diterbitkan di Journal of School Health menunjukkan bahwa siswa yang berpartisipasi dalam program makan siang gratis memiliki peningkatan konsentrasi sebesar 18% dan penurunan tingkat absensi hingga 23%. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya program makan bergizi gratis untuk mendukung pencapaian akademik.

Selain itu, penyediaan makan siang gratis dapat menjadi alat untuk memperkenalkan pola makan sehat kepada siswa, mendukung pertumbuhan fisik mereka, dan mengurangi kesenjangan sosial di sekolah.

Sinergi Guru dan Siswa untuk Pendidikan Berkeadilan

Kombinasi antara kesejahteraan guru dan gizi siswa menciptakan sinergi yang ideal untuk pendidikan yang inklusif. Guru yang sejahtera mampu memberikan perhatian penuh pada siswa, sementara siswa yang tidak lagi lapar dapat fokus menerima pembelajaran. 

Foto Makan Geratis untuk Siswa (Sumber: riutribunecom)
Foto Makan Geratis untuk Siswa (Sumber: riutribunecom)

Sinergi ini menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih sehat, di mana kedua pihak saling mendukung untuk mencapai hasil yang optimal.

Hasil penelitian: Kajian oleh UNICEF (2019) menemukan bahwa kombinasi intervensi untuk kesejahteraan guru dan gizi siswa dapat meningkatkan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 12% di negara-negara berkembang. Intervensi semacam ini juga mampu mengurangi ketimpangan pendidikan di kawasan perkotaan dan pedesaan.

Tantangan dan Peluang

Meski ide ini menjanjikan, implementasinya memerlukan perencanaan matang dan kerja sama dari berbagai pihak. 

Salah satu tantangan terbesar adalah memastikan keberlanjutan program, terutama terkait dengan anggaran yang besar. Namun, peluang untuk melibatkan pihak swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dapat menjadi solusi.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan bahwa program makan bergizi gratis memiliki potensi besar untuk menggerakkan roda perekonomian, terutama bagi petani lokal dan komunitas ibu-ibu PKK.

Ia juga meminta kepala dinas pendidikan se-Indonesia untuk memastikan program ini berjalan dengan baik demi kesejahteraan anak-anak Indonesia.

Dengan memastikan kesejahteraan guru dan gizi siswa, kita tidak hanya membangun generasi cerdas, tetapi juga menciptakan fondasi pendidikan yang kokoh dan berkelanjutan. 

Temuan-temuan penelitian dan dukungan pemerintah menunjukkan bahwa kebijakan ini adalah wujud nyata investasi di masa depan bangsa yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun