Mohon tunggu...
SUKAINIL AHZAN
SUKAINIL AHZAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Dosen di Universitas Pendidikan Mandalika dan sedang menempuh Program Doktor Program Studi Ilmu Pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Budaya Antri: Pendidikan Sederhana yang Membangun Karakter Besar

3 Desember 2024   15:23 Diperbarui: 3 Desember 2024   15:27 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran orang tua tidak kalah penting dalam membiasakan anak mengantri. Pendidikan karakter harus dimulai dari rumah. Orang tua dapat menciptakan situasi di mana anak-anak terbiasa menunggu giliran, misalnya saat bermain bersama saudara, meminta makanan, atau bahkan menggunakan barang di rumah.

Selain itu, orang tua juga perlu mengedukasi anak tentang pentingnya mengantri dalam kehidupan sehari-hari. Mereka bisa menjelaskan bahwa mengantri bukan sekadar aturan, tetapi cara untuk menghormati hak orang lain dan menciptakan ketertiban. Orang tua juga bisa memanfaatkan momen-momen di luar rumah, seperti saat antre di toko atau taman bermain, untuk mengajarkan anak pentingnya mengantri.

Yang tidak kalah penting, orang tua harus bersabar dan konsisten. Kebiasaan tidak terbentuk dalam semalam. Dibutuhkan waktu dan pengulangan agar anak benar-benar memahami dan menerapkan budaya mengantri dalam kehidupan sehari-hari.

Tantangan dalam Membangun Budaya Mengantri

Meskipun manfaat budaya mengantri sangat besar, menanamkan kebiasaan ini bukan tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah ketidakkonsistenan lingkungan. Jika anak terbiasa mengantri di rumah atau sekolah tetapi melihat orang dewasa melanggar aturan antrean di tempat umum, mereka bisa merasa bingung dan kehilangan motivasi untuk mempraktikkan budaya tersebut.

Selain itu, sifat alami anak-anak yang cenderung impulsif juga menjadi tantangan tersendiri. Anak-anak sering kali sulit menahan diri untuk tidak menyerobot antrean, terutama jika mereka merasa sangat ingin mendapatkan sesuatu dengan cepat. Oleh karena itu, dibutuhkan kesabaran dari orang tua dan guru untuk terus memberikan pemahaman dan bimbingan.

Budaya Mengantri untuk Masa Depan Bangsa

Budaya mengantri adalah salah satu fondasi penting dalam membangun karakter bangsa. Kebiasaan ini mengajarkan anak untuk menghormati hak orang lain, bersikap disiplin, dan bersabar. Nilai-nilai ini sangat relevan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Di negara-negara maju seperti Jepang, budaya mengantri telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Ketertiban dan penghormatan terhadap aturan yang tercermin dalam budaya mengantri menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat mereka begitu harmonis dan teratur. Hal ini menunjukkan bahwa budaya mengantri bukan hanya soal kebiasaan, tetapi juga cerminan karakter suatu bangsa.

Jika diterapkan secara konsisten sejak dini, budaya mengantri akan membentuk generasi muda Indonesia yang lebih disiplin, empati, dan menghargai orang lain. Pada akhirnya, ini akan berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih tertib, adil, dan harmonis.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun