Mohon tunggu...
SUKAINIL AHZAN
SUKAINIL AHZAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Dosen di Universitas Pendidikan Mandalika dan sedang menempuh Program Doktor Program Studi Ilmu Pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Rapor Merah: Dilema Pembentukan Karakter

28 November 2024   20:25 Diperbarui: 28 November 2024   20:38 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rapor Merah, Sumber: https://radarkepahiang.disway.id

Namun, manfaat ini hanya dapat dirasakan jika kebijakan diterapkan dengan pendekatan yang bijaksana. Guru dan orang tua harus berperan aktif dalam memberikan dukungan emosional dan akademik kepada siswa. Dengan demikian, rapor merah dan syarat tidak naik kelas tidak akan menjadi hukuman, tetapi menjadi pembelajaran yang berharga.

Dampak Negatif yang Perlu Diantisipasi

Di sisi lain, penerapan kembali rapor merah dan syarat tidak naik kelas dapat membawa dampak negatif jika tidak diimbangi dengan pendekatan yang tepat. Tekanan yang berlebihan dapat menyebabkan siswa kehilangan motivasi belajar. Bahkan, siswa yang merasa gagal cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami depresi atau stres.

Selain itu, stigma sosial yang melekat pada nilai merah dan tidak naik kelas dapat memperburuk situasi. Anak-anak yang dicap "gagal" sering kali merasa minder dan menarik diri dari lingkungan sosialnya. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menghambat perkembangan emosional dan sosial mereka.

Pendekatan yang Lebih Manusiawi

Jika kebijakan ini akan diterapkan kembali, sistem pendidikan perlu mengadopsi pendekatan yang lebih manusiawi. Rapor merah seharusnya menjadi alat evaluasi yang digunakan untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa dan orang tua. Guru harus berperan aktif dalam memberikan bimbingan dan dukungan, sehingga siswa memiliki peluang untuk memperbaiki hasil belajar mereka tanpa merasa tertekan.

Begitu pula dengan syarat tidak naik kelas. Keputusan ini harus didasarkan pada pertimbangan yang matang, bukan sekadar berdasarkan nilai akademik. Faktor-faktor lain seperti perkembangan emosional, sosial, dan minat siswa juga harus dipertimbangkan. Selain itu, sekolah harus menyediakan program remedial yang efektif untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Konteks Pendidikan Modern

Dalam konteks pendidikan modern, keberhasilan siswa tidak hanya diukur dari nilai akademik semata. Kemampuan berpikir kritis, kreativitas, keterampilan sosial, dan karakter juga menjadi indikator penting keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, kebijakan seperti rapor merah dan syarat tidak naik kelas harus dipertimbangkan dengan hati-hati agar sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang berfokus pada pengembangan karakter dan kompetensi siswa secara holistik.

Sebagai contoh, daripada hanya menggunakan rapor merah untuk menandai kegagalan, sekolah dapat mengembangkan sistem evaluasi yang lebih komprehensif. Evaluasi ini tidak hanya mencakup aspek akademik, tetapi juga mencakup aspek non-akademik seperti partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, kehadiran, dan sikap di sekolah.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun