Mohon tunggu...
Ni Ketut Erawati
Ni Ketut Erawati Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa S3 Undiksha-Dosen Universitas PGRI Mahadewa Indonesia-

Saya adalah seorang dosen pendidikan matematika yang sedang studi S3 Ilmu Pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha. Menulis artikel ilimiah populer adalah hobi baru saya, semoga tulisan saya bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Matematika tanpa Pancasila akan Tercela

21 Desember 2024   12:20 Diperbarui: 21 Desember 2024   11:14 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran matematika biasanya dikaitkan dengan kognitif/ilmu pengetahuan yang berbasis otak saja, karena orang yang suka dan bisa matematika adalah orang yang pintar. Namun, orang pintar saja tidak cukup, itu yang saya ungkapkan pada mahasiswa saya. Orang yang pintar tanpa memiliki moral dan perilaku yang baik, maka orang itu tidak akan dihargai. Artinya kepintaran tidak berharga, ketika kita tidak bisa menunjukkan moral yang baik. Jadi dalam pembelajaran matematika pun diperlukan pengembangan sikap/karakter yang baik yang sesuai dengan pandangan bangsa kita yaitu Pancasila. Lantas, bagaimana menguatkan nilai Pancasila dalam pembelajaran matematika di Indonesia?

Pancasila mempunyai 5 prinsip yang mengandung nilai-nilai luhur, yang dapat menjadi landasan pembentukan karakter peserta didik. Dalam pembelajaran matematika, kita tidak hanya fokus pada penguasaan rumus atau konsep teoritis saja, namun juga meneguhkan nilai-nilai moral yang terkandung dalam Pancasila. Setiap sila Pancasila dapat dihubungkan dengan aspek-aspek penting dalam pembelajaran matematika, seperti kerjasama, kejujuran, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap sesama.

  1. Sila Pertama: Dalam pembelajaran matematika, sila ini bisa diterapkan dalam konteks menghargai ciptaan Tuhan, misalnya dengan mengajarkan siswa untuk memandang matematika sebagai salah satu bentuk keajaiban ciptaan Tuhan yang perlu dipelajari dengan rasa syukur.
  2. Sila Kedua: Dalam matematika, sila ini bisa diartikan sebagai pembelajaran yang menghargai setiap individu, memberikan kesempatan yang adil bagi semua siswa, serta mengajarkan pentingnya kerjasama dalam memecahkan masalah matematika.
  3. Sila Ketiga: Pembelajaran matematika dapat mengajarkan siswa pentingnya kerjasama, baik dalam kelompok kecil saat mengerjakan soal bersama atau dalam konteks yang lebih besar, yakni membangun semangat persatuan dalam memevahkan masalah.
  4. Sila Keempat: Di dalam matematika, prinsip ini dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar yang melibatkan diskusi dan musyawarah dalam mencari solusi bersama atas masalah-masalah yang dihadapi.
  5. Sila Kelima: Dalam pembelajaran matematika, ini dapat diartikan sebagai upaya untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa dalam mengakses pengetahuan matematika, tanpa terkendala oleh latar belakang ekonomi, sosial, atau budaya.

Meskipun nilai-nilai Pancasila sangat relevan untuk diperkenalkan dalam setiap aspek pendidikan, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi dalam mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam pembelajaran matematika, diantaranya: (1) Kurangnya pemahaman guru tentang integrasi pancasila dalam pembelajaran, dimana guru hanya fokus pada pengajaran konsep dan rumus, namun kurang memahami bagaimana cara mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam materi pelajaran mereka; (2) Keterbatasan waktu pembelajaran
karena kepadatan materi dalam kurikulum; (3 )Perkembangan teknologi yang pesat dan globalisasi dapat menjadi tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai lokal dan budaya bangsa, karena siswa lebih tertarik dengan budaya luar; (4) Kurangnya sarana dan prasarana pembelajaran, terutama di daerah terpencil.

Penguatan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran matematika di Indonesia bukanlah suatu hal yang mudah namun mempunyai potensi yang besar untuk melahirkan generasi yang tidak hanya unggul secara intelektual namun juga memiliki karakter hidup yang tangguh dan berbudi luhur. Dengan pemahaman yang benar oleh guru, penggunaan teknologi tepat guna dan model pembelajaran yang lebih inovatif, pembelajaran matematika dapat menjadi wadah yang efektif dalam memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, pendidikan matematika tidak hanya melatih siswa dengan kecerdasan komputasional tetapi juga siswa memiliki kemampuan berpikir kritis, bertanggung jawab, dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun