Mohon tunggu...
Zainal Arifin
Zainal Arifin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Nama saya Zainal Arifin, biasa dipanggil Zainal. Saya lahir di Tegalsari tepatnya di Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Saya anak bungsu dari 9 bersaudara. Bapak saya bernama Busro, Beliau wafat pada tahun 2007. Ibu saya bernama Mujenah. Status Menikah dengan Octaviani dan memiliki tiga orang anak yang bernama Nasywah Nurazmina Zain (2009), Khilya Nur Azmina Zain (2014) dan Hafiz Azka Zain (2018). Saya seorang muslim, dan memiliki golongan darah O. Tinggi badan sekitar 157 cm dan berat badan 59kg. Saya memiliki rambut hitam yang lurus dan tipis. Warna biru adalah warna kesukaan saya. Mengenai kepribadian, saya memiliki sifat yang periang, ramah, dan baik hati karena saya senang membantu teman dan senang bergaul. Saya juga tipe orang yang mau bekerja keras dalam setiap pekerjaan yang sedang saya jalani agar pekerjaan tersebut bisa menghasilkan sesuatu yang maksimal. tapi aya juga memiliki perasaan kurang percaya diri. namun saya berusaha untuk mengurangi sifat itu dengan berusaha belajar mandiri. Saya memiliki hobi baca puisi, menyanyi dan sering juga membaca. Pendidikan terakhir S2 Magister Tekhnik Informatika di Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Darmajaya Bandar Lampung. Tahun 2010 diterima ASN di SMAN 1 Kotaagung sampai tahun 2015. mulai awal tahun 2016 sampai dengan sekarang saya mengabdikan diri di SMAN 1 Sumberejo Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Saya memiliki cita-cita menjadi seorang yang berguna dan bisa membanggakan kedua orangtua saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Menggunakan Model Description, Examination and Articulation of Learning (DEAL)

7 November 2022   10:13 Diperbarui: 7 November 2022   10:21 4628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fhoto Demonstrasi Kontekstual : https://www.youtube.com/watch?v=1Lkj_x-hnFE&t=165s

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Menggunakan Model Description, Examination and Articulation of Learning (DEAL)

Oleh : Zainal Arifin, S.Kom., M.T.I.

CGP Angkatan 7 Tahun 2022 SMA Negeri 1 Sumberejo

 

Dalam melakukan refleksi dwi mingguan ini penulis menggunakan model refleksi Description, Examination and Articulation of Learning (DEAL). Model refleksi DEAL ini dikembangkan oleh Ash dan Clayton pada tahun 2009.

Description adalah mendeskripsikan pengalaman yang dialami dengan menceritakan unsur 5W1H (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana), Examination adalah Menganalisis pengalaman tersebut dengan membandingkannya terhadap tujuan/rencana yang telah dibuat sebelumnya, sedangkan Articulation of Learning adalah Menjelaskan hal yang dipelajari dan rencana untuk perbaikan di masa mendatang.

  • Descriptions

Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Oleh karena itu untuk untuk mewujudkan itu semua kemendikbudristek telah membuat sebuah inovasi terbaru yaitu mengadakan program poendidikan dan pelatihan guru penggerak.

Program Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama pelaksanaan program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru.

Saat ini pelatihan guru penggerak sudah memasuki angkatan yang ke tujuh dan sudah berjalan selama kurang lebih dua minggu. Selama itu juga calon guru penggerak angkatan tujuh sudah melakukan pelatihan secara mandiri yang di didampingi oleh Pengajar Praktik dan seorang fasilitator yang tugasnya mencatat perkembangan peserta selama pelatihan dan pendampingan, mengumpulkan tugas dan memberi umpan balik kepada peserta, memberikan motivasi dan membantu peserta dalam menjalankan perannya, memberikan umpan balik kepada instruktur untuk perbaikan sesi serta membangun refleksi kepada peserta oleh seorang fasilitator.

Pada tanggal 20 Oktober 2022 kemendikbudristek Bapak Nadiem Makarim, B.A., M.B.A. membuka secara resmi program pendidikan guru penggerak angkatan ke 7 (tujuh), acara tersebut dihadiri juga Dirjen GTK, Instruktur, Fasilitator, Pengajar Praktik dan seluruh Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan tujuh  diseluruh Indonesia melalui Zoom Meeting. Pada hari Minggu tanggal 23 Oktober 2022 dilaksanakan kegiatan Lokakarya Orientasi yang bertempat di SD Muhammadiyah Gisting Kabupaten Tanggamus provinsi Lampung. Dalam acara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Tanggamus Bapak Hi. AM Syafi'i, S.Ag sekaligus membuka acara lokakarya oritentasi, Bapak Muhibun, S.Pd. selaku perwakilan KACABDIN wilayah 2 profinsi Lampung, seluruh pengajar praktik, kepala sekolah beserta calon guru penggerak kabupaten Tanggamus angkatan ke-7 (tujuh) tahun 2022.

Pelatihan Calon Guru Penggerak angkatan ke tujuh serentak dimulai pada tanggal 24 Oktober 2022 dengan mempelajari modul 1.1. Pendahuluan. Pada modul ini CGP diminta untuk menyaksikan video yang berisi Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hadjar Dewantara. Dimana pada modul tersebut membahas konsep pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dan relevansinya terhadap penerapan pendidikan abad 21. Pada modul 1.1.a.3 Mulai dari Diri, CGP diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan, yaitu : Apa yang Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran, Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus? Dan Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?.

Pada tanggal 25 Oktober 2022, CGP melakukan Eksplorasi konsep. CGP diminta untuk memberikan tanggapan terkait dengan 1. Kerangka pemikiran KHD, 2. Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, 3. Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun, 4. Kodrat Alam dan Kodrat Zaman, 5. Budi Pekerti, 6. Interpretasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Setelah menyimak dan membaca 3 (tiga) tulisan KHD, CGP membuat Refleksi diri dengan cara membuat sebuah rekaman audio atau video berdurasi 1 hingga 2 menit yang memberikan ilustrasi diri sebagai "pembelajar" sekaligus "pemelajar" yang dapat menginternalisasi gagasan KHD.

Melalui Ruang Diskusi Virtual, Fasilitator membuka Forum Diskusi dengan menegaskan tujuan pembelajaran, yaitu CGP mampu memberikan perspektif refleksi kritis tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara dalam forum diskusi'. Fasilitator menegaskan dalam Forum Diskusi, CGP saling membuka diri terhadap perbedaan dalam berpendapat, bertanya dan berbagi praktik baik untuk lebih kritis dan reflektif dalam memaknai dan menghayati pemikiran filosofis Ki Hajdar Dewantara. Dan Setiap CGP menyampaikan memberikan perspektif reflektif kritis tentang pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara.

Pada tanggal 28 oktober 2022 CGP melakukan diskusi kelompok dalam ruang kolaborasi, dan pada tanggal 29 Oktober 2022 masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya mengenai eksplorasi nilai-nilai luhur sosial-budaya.

Pada tanggal 31 Oktober CGP membuat Demonstrasi Kontekstual berupa mendesain sebuah strategi dalam mewujudkan pemikiran KHD - 'Pendidikan yang Berpihak pada Murid' - dalam sebuah karya (video pendek, komik, lagu, puisi, dll) dan mempublikasikan sebagai wujud pemahaman, pemaknaan dan penghayatan yang di praktekkan dari pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara. Karyanya menjadi sebuah demonstrasi kontekstual bagaimana pemikiran Ki Hadjar Dewantara dikembangkan dan diterapkan di kelas dan sekolah asal.

Pada tanggal 2 November 2022 CGP melakukan Elaborasi pemahaman mengenai Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hadjar Dewantara. Dan pada tanggal 3-8 November CGP ditugaskan untuk membuat kesimpulan dan refleksi terhadap pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara.

  • Examination

Selama 2 minggu menjalankan pelatihan sebagai calon guru penggerak angkatan ke 7 (tujuh), banyak sekali pengalaman dan pengetahuan baru yang saya dapatkan khususnya terkait dengan bagaimana penerapan dari prinsip pendidikan KHD yang telah diterapkan di sekolah. Hal ini tentunya sangat relevan dengan tujuan kegiatan yang ada pada modul 1.1. dan bahkan apa yang disampaikan oleh Ibu Halimatussakdiah, M.Pd. sebagai fasilitator dapat memberikan ide-ide baru terkait dengan praktik baik yang dapat diterapkan disekolah saya.

Kegiatan di ruang kolaborasi dilanjutkan dengan mempresentasi yang di dampingi oleh fasilitator dan pengajar praktik semakin menambah pemahaman dan wawasan terhadap filosofi dan pemikiran Ki Hadjar Dewantara.  Dan juga kegiatan demonstrasi kontekstual serta Koneksi Antar Materi memberikan penguatan terkait apa yang telah saya pelajari.

Sementara tujuan atau rencana pembelajaran dikelas sebelumnya masih menggunakan metode demonstrasi, seorang murid datang untuk belajar, menerima materi, menyelesaikan tugas dari gurunya. Sementara pembelajaran di kelas seorang guru atau pendidik hanya ingin muridnya menyerap dan memahami sebanyak-banyaknya ilmu yang saya berikan atau mentransfer ilmu kepada peserta didiknya, dengan tidak menggunakan metode atau model pembelajaran dan juga belum ber pusat pada murid dan masih ada beberapa lagi yang belum sepenuhnya mengikuti pemikiran Ki Hadjar Dewantara.

Oleh karena itu pemahaman ini saya tuangkan dalam Demonstasi Kontekstual dan Koneksi Antar Materi, agar saya mendapatkan penguatan dan pendalaman materi yang lebih, sehingga apa yang menjadi tujuan dalam modul 1.1 ini adalah memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar Pendidikan KHD dan penerapannya dalam pembelajaran nantinya dapat terlaksana.

 

  • Articulation of Learning

Setelah menganalisis antara pengalaman pelatihan sebagai calon guru penggerak dengan membandingkan terhadap tujuan/rencana yang telah dibuat sebelumnya, ada beberapa hal yang dipelajari dan rencana untuk perbaikan dimasa mendatang.

Kegiatan yang telah dilalui selama kurang lebih dua minggu mengikuti pelatihan Calon Guru Penggerak diantaranya adalah

Mulai dari diri sendiri : membahas konsep pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dan relevansinya terhadap penerapan pendidikan abad 21

Ekplorasi Konsep : memberikan tanggapan terkait Kerangka pemikiran KHD, Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara, Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun, Kodrat Alam dan Kodrat Zaman, Budi Pekerti, Interpretasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Ruang Kolaborasi : melalui ruang ini sesama calon guru penggerak saling bertukar pikiran tentang pemahaman pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Demonstrasi Kontekstual : Membuat sebuah karya (karikatur, infografis, video pendek, komik, lagu, puisi, dll) untuk menggambarkan pemikiran filosofis KHD sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman baru yang diperoleh

Elaborasi : melalui elaborasi Instruktur memberikan penguatan pemahaman konsep pemikiran filosofis KHD untuk melatih agar lebih saksama memaknai dan menghayati pemikiran KHD dan bagaimana penerapannya pada konteks lokal sosial budaya di daerah.

Koneksi antar materi : membuat kesimpulan dan refleksi pengetahuan dan pengalaman baru yang dipelajari dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Aksi nyata : mendokumentasikan kontribusi nyata penerapan pemikiran Ki Hadjar Dewantara di kelas dan sekolah sebagai pusat pengembangan karakter

Adapun rencana untuk memperbaiki propses pembelajaran dimasa mendatang adalah :

  • Menjadikan pembelajaran yang berpusat pada murid
  • Menerapkan trilogi pendidikan Ki Hadjr Dewantara yaitu Ing Madyo Mangun Karso, Ing Ngarso Sung Tulodo dan Tutu Wuri Handayani
  • Menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, baik kodrat alam maupun kodrat zaman, sehingga mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
  • Menerapkan sosial-cultur berupa slogan "Sakai Sambaian", agar anak-anak terbiasa untuk melakukan gotong royong dan saling tolong menolong sesama warga sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun