Mohon tunggu...
M Hermy Hibatulloh
M Hermy Hibatulloh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara

Sebagai mahasiswa administrasi negara aktif dalam kegiatan organisasi. Hal ini untuk menyampaikan gagasan melalui menulis menjadi ketertarikan saya yang merupakan salah satu hobi terfavorit saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasional Leadership Khofifah Indar Parawansa Selama Memimpin Jawa Timur

20 Mei 2024   21:55 Diperbarui: 20 Mei 2024   22:47 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Khofifah Indar Parawansa merupakan sosok wanita tangguh yang banyak menginspiratif banyak orang, kepribadiannya yang menunjukkan sikap tegas, cerdas, dan berani membuat semua orang kagum serta menjadi panutan bagi banyak Perempuan. Sebagai seorang gubernur Jawa Timur periode 2019-2024. 

Kiprah di dalam dunia politik sudah ia ikuti semenjak di bangku perkuliahan hingga ke jenjang pemerintahan. Keterlibatannya dalam pemerintahan juga terlihat ketika menjabat sebagai Menteri Sosial Indonesia ke-27 sejak tanggal 27 Oktober-17 Januari 2018 dan menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) ke-5 dalam kabinet Persatuan Nasional (Radefi, 2022). 

Terlibat pada ranah politik dan pemerintahan, Khofifah memperlihatkan gaya kepemimpinan transformasional dengan mengedepankan visionernya melalui pendekatan kharismatik. Gaya kepemimpinan inilah yang membuat Khofifah menjadi pemimpin wanita yang berwibawa. 

Sebagai pemimpin yang berani dan tangguh untuk terlibat dalam segala hal dan seorang perempuan, beliau berhasil menorehkan sejarah sampai tingkat nasional. Khofifah mampu menjadi sosok pemimpin yang tenang namun tanggap dalam menghadapi berbagai situasi atau tantangan dalam memimpin masyarakat Jatim.

Adapun unsur gaya kepemimpinan Transformasional yang diterapkan Khofifah yakni kepemimpinan yang visioner, dan kepemimpinan kharismatik. Kemampuan untuk memberikan inspirasi dalam mentransformasi pemerintahan dengan mengedepankan peningkatan kualitas ASN pada pemerintahan Jawa Timur. 

Gaya kepemimpinan dengan pendekatan karismatik membuat para pegawai dan masyarakatnya terinspirasi untuk melakukan hal-hal inovatif yang didasarkan pengamatan perilakunya sebagai pemimpin. 

Beberapa penerapan prinsip-prinsip transformasional yang telah dilakukan Khofifah semasa menjabat sebagai gubernur yaitu, Khofifah menekankan bahwa fokus dari pemerintahannya adalah CETTAR (Cepat, Efektif, Tanggap, Transparan, dan Responsif). 

Melalui hal tersebut Khofifah dapat memberikan arah yang jelas dan fokus pada tujuan-tujuan yang ingin dicapai, serta mampu mengelola pemerintahan dengan cara yang efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Khofifah juga dikenal dengan kemampuannya dalam menggalang keterlibatan dan sinergi dari seluruh elemen pemerintahan, yakni tenaga kesehatan, TNI-Polri, dan masyarakat.    

Kepemimpinan transformasional merupakan proses kepemimpinan yang membawa perubahan melalui visi yang jelas, serta memperlihatkan bawahan dalam setiap aktivitas, serta sikap karismatik sebagai pendekatan antara pemimpin dan pengikut (Handayani.P, 2023). 

Hal ini terlihat dalam gaya kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa sebagai Gubernur Jawa Timur. Gaya kepemimpinan Khofifah kerap disebut metode ala pesantren. Pada kepemimpinannya, beliau mengedepankan pola pemimpin yang biasa diterapkan pada pondok pesantren yang mana cukup disegani dan menjadi inspirator bagi masyarakat. 

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dilihat pendekatan karismatik dari Khofifah, yang dimana dalam pendekatan karismatik dilihat dari sejauh mana cara seorang pemimpin dalam menunjukkan pendirian yang membuat pengikutnya kagum dan menjadi inspirasi. 

Selain pendekatan karismatik, dalam kepemimpinan Khofifah juga dapat dilihat adanya pendekatan motivasi. Melalui pemberian penghargaan kepada pejabat daerah, hal ini dapat memotivasi para aparatur untuk mengembangkan kompetensi dan kinerja mereka sehingga pelayanan publik akan berjalan dengan baik. 

Hal ini sesuai dengan Pasal 82 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, menyebutkan bahwa "Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan." Salah satu bentuk pemberian penghargaan ini adalah melalui ASN Achievement Award yang diadakan oleh BPSDM Jawa Timur mulai dari tahun 2021.

Kepemimpinan transformasional sendiri mengarah kepada proses membangun sebuah komitmen menuju tujuan organisasi serta memberi kepercayaan kepada para pengikut untuk mencapai tujuan tersebut (Handayani.P, 2023). Untuk mencapai tujuannya sebagai gubernur Jawa Timur, Khofifah menerapkan visi dan misinya melalui program Nawa Bhakti Satya. Adapun 9 program Nawa Bhakti Satya yaitu, Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, Jatim Cerdas dan Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah, Jatim Agro, Jatim Berdaya, Jatim Amanah, dan Jatim Harmoni. 

Dari 9 program tersebut menjadi acuan bagi ASN dalam menjalankan visi dan misi Gubernur Jawa Timur. Implementasi pendekatan karismatik dan motivasi dari gaya kepemimpinan transformasional Khofifah dapat dilihat melalui visi pemerintahan yang dikemas dalam bentuk jargon yang dibuat oleh Khofifah, yaitu "CETTAR: Cepat, Efektif, Tanggap, Transparan, Akuntabel, dan Responsif". CETTAR menjadi motivasi  aparatur negara untuk meningkatkan kinerja khususnya dalam pelayanan publik. 

Salah satu implementasi dari "CETTAR" ini adalah melalui program Aparatur Sipil Negara (ASN) Achievement Award bagi Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jatim yang diagendakan secara rutin mulai tahun 2021 dan diselenggarakan oleh BPSDM Jawa Timur. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi Pemprov Jatim kepada pemerintah Kabupaten/Kota, baik kepala daerah maupun lembaga instansi yang terus mengembangkan kompetensi ASN di wilayahnya masing-masing (bpsdm.jatimprov.go.id, 29/9/2021).

bpsdm.jatimprov.go.id
bpsdm.jatimprov.go.id
Pemberian Achievement Award terhadap ASN dilaksanakan melalui berbagai tahap. Yakni pendaftaran bagi Kabupaten/Kota, verifikasi administrasi, penetapan sepuluh besar nominator melalui penilaian faktual, dan penetapan lima finalis yang terpilih (bpsdm,jatimprov.go.id, 12/10/2022). 

Dalam penyelenggaraan ASN Achievement Award terdapat dua kategori penghargaan, yaitu untuk kepala daerah yang akan diberikan penghargaan Lencana Jer Basuki Mawa Beya Emas dan untuk kelembagaan yang akan diberikan piagam penghargaan. Agenda tema setiap tahun pelaksanaan ASN Achievement Award selalu variatif dengan berbagai target capaian kegiatan. Pada edisi pertama, ASN Achievement Award Tahun 2021 mengambil tema "Inovasi Pengembangan Kompetensi ASN pada Masa Pandemi". 

Terdapat dua kategori, yaitu Kategori Kepala Daerah Peduli Bangkok dan Kategori Kelembagaan: BKD/BKPSDM/BKPP. Pada tahun 2022, mengambil tema "Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui Pengembangan Kompetensi ASN yang Terintegrasi". Dengan dua kategori, yang pertama yaitu Kategori Kepala Daerah Peduli Bangkom SDGs. 

Kategori kedua, yaitu Kategori Kelembagaan : BKD/BKPSDM/BKPP dalam Penyelenggaraan Bangkom Berbasis SDGs. Pada tahun 2023, mengambil tema "Transformasi Pengembangan Kompetensi ASN di Era Digital untuk Mewujudkan Pemerintahan yang Efisien, Transparan, Cepat dan Inklusif dalam Pelayanan Publik". Dengan dua kategori, yang pertama yaitu kategori Kepala Daerah Peduli Pengembangan Kompetensi di Era Digital. Kategori kedua, yaitu kategori Kelembagaan: BKD/BKPP/BKPSDM dalam Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi yang Inovatif dan Berbasis Digital.

Pemberian achievement rewads sebagai bentuk penerapan dari visi dan misi khofifah guna memperkuat kualitas SDM yang unggul dalam memberikan pelayanan publik. Sumber daya yang ada dalam organisasi merupakan elemen yang penting dalam keberlangsungan suatu organisasi. Hal ini terkait dengan bagaimana suatu organisasi dapat seoptimal mungkin dalam mengalokasikan sumber daya yang ada untuk menjadikan suatu organisasi menjadi lebih baik lagi kedepannya (Winoto, S. & Handayani, M.T., 2022). 

Sebagai pelayan publik, ASN harus memiliki ilmu pengetahuan, kompetensi, dan kualitas yang lebih agar dapat melayani masyarakat dengan optimal. Dengan adanya ASN Achievement Award ini akan mempengaruhi kesungguhan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam meningkatkan kualitas para ASN dengan mengembangkan kompetensi mereka sehingga akan berdampak juga pada pemberian pelayanan kepada masyarakat di daerahnya.

Khofifah mengungkapkan melalui wawancara BPSDM Jawa Timur bahwa "Kami memberikan apresiasi kepada kepala daerah dan instansi terkait dalam pengembangan SDM ASN".  Langkah inisiatif yang dilakukan khofifah ini merupakan bentuk cemerlang yang mana mampu menganalisa kebutuhan dan efektivitas yang berdampak pada pemerintahan.  

Achievement rewads sudah menjadi langkah strategi bagi pemimpin dalam memotivasi anggotanya guna mendukung adanya transformasi positif pada organisasi maupun birokrasi. Agenda pemberian achievement rewads juga dilakukan oleh pemerintahan lainya seperti kegiatan "anugerah ASN berprestasi" pemerintahan provinsi Kalimantan Timur. 

Kegiatan ini memberikan tujuan motivasi dalam peningkatan kinerja serta mengembangkan sikap teladannya sebagaimana dalam mendorong semangat menciptakan karya terbaru dan memiliki nilai kebermanfaatan yang tinggi dalam pemerintahan. Agenda yang dilakukan khofifah memiliki kesamaan dalam segi tujuan dan langkah strategisnya.

Efektivitas dalam pemberian rewards dapat dikatakan berkualitas mampu meningkatkan kualitas sdm birokrasi. Sebab melalui kegiatan rewards ini mampu memberikan dorongan motivasi setiap daerah agar terwujudnya Visi pemerintahan Jawa Timur yakni mengenai CETTAR. Sebgaiamana yang diharapkanKhofiah yakni melalui reformasi birokrasi dapat menciptakan pelayanan publik serta tata kelola pemerintahan di Provinsi Jawa Timur yang bersih, terbuka, serta partisipasitoris (Winoto et al., 2022). 

Melalui kegiatan achievement rewards ini juga memberikan kontribusi positif bahwasanya terdapat persaingan yang sehat diantara ASN dan pemerintahan daerah lainya berupaya dalam mengembangkan potensi-potensinya. Maka dari itu terdapat peranan penting dalam pemberian motivasi kerja melalui achievement rewards bentuk pengimplementasian gaya kepemimpinan transformasional melalui pendekatan kharismatik Khofifah. 

Tindakan yang dilakukan Khofifah mengagendakan kegiatan achievement rewards sebagai bentuk dukungan dan perubahan pemerintahan jawa timur, dalam hal ini pula bentuk implementasi tujuan Khofifah dalam memimpin pemerintahan Jawa Timur ini. Oleh karenanya dengan gaya kepemimpinan transformasional dengan pendekatan visioner dan kharismatik mampu memberikan titik kontribusi positif dan memberikan pengaruh besar terhadap pemerintahan di Jawa Timur.

DAFTAR REFERENSI

AUTHOR :

  • Intan Nur'aini _ intan.23460@mhs.unesa.ac.id
  • Adinda Thulifia Salsabillah _ adinda23465@mhs.unesa.ac.id
  • Mohamad Hermy Hibatulloh _ Mohamadhermy.23473@mhs.unesa.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun