Mohon tunggu...
Nur Aisyah Mauludiyah
Nur Aisyah Mauludiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Main voli

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tugas LKMM-TD

2 Februari 2025   21:02 Diperbarui: 2 Februari 2025   21:37 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dari Santri Pendiam ke Anak Organisasi:Perjalanan Seorang Introvert

Saya dulu pas SD anaknya cukup hiperaktif, tetapi semenjak saya menginjak masa SMP saya disuruh orang tua saya mondok, mungkin dari sini lah yang membuat saya introvert, apalagi pas mondok waktu SMP sama SMA. Di pesantren, aturan ketat dan lingkungan yang serba terjadwal bikin saya terbiasa hidup dalam rutinitas yang itu-itu aja. Kalau nggak ada jadwal ngaji atau sekolah, ya paling saya habisin waktu di kamar, baca buku, atau dengerin kajian. Saya jarang banget berinteraksi sama banyak orang kecuali yang emang udah akrab.

Sebenernya, bukannya nggak mau ngobrol atau berbaur, tapi lebih ke nggak tahu caranya. Setiap kali ada acara di pesantren, kayak diskusi atau kegiatan kelompok, saya lebih milih jadi pendengar. Kadang ada rasa iri juga liat temen-temen yang gampang banget ngobrol, ngelempar jokes, atau bahkan bisa jadi pemimpin. Saya ngerasa kayak ada di pinggir lapangan, cuma jadi penonton.

Tapi begitu lulus dari pesantren dan masuk ke dunia yang lebih luas, saya mulai sadar kalau sifat pendiam saya ini bisa jadi penghalang. Di luar sana, dunia butuh orang-orang yang bisa ngomong, bisa kerja sama, dan bisa tampil percaya diri. Saya nggak mau selamanya kayak gini, makanya saya mutusin buat gabung ke organisasi.

Alasan utama saya simpel: Saya pengen berubah. Saya pengen bisa lebih berani ngomong di depan orang, lebih luwes dalam bersosialisasi, dan lebih aktif dalam berbagai kegiatan. Selama ini, saya ngerasa kayak masih bawa "mental santri" yang lebih nyaman diam dan mengikuti, padahal saya tahu kalau saya punya potensi buat lebih dari itu.

Gabung ke organisasi bukan hal yang gampang buat saya. Awal-awal, saya masih canggung, masih sering nggak percaya diri buat nyampein pendapat. Tapi lama-lama, saya mulai belajar. Saya belajar cara kerja tim, belajar bagaimana ngatur waktu antara organisasi dan kewajiban lain, dan yang paling penting, saya belajar buat keluar dari zona nyaman.

Sebagai anak introvert yang pernah mondok, saya punya cara sendiri dalam berkontribusi. Mungkin saya nggak selalu jadi orang yang paling vokal di rapat, tapi saya bisa bantu dalam hal lain—entah itu bikin konsep acara, nulis laporan, atau sekadar jadi tempat curhat buat temen-temen yang butuh. Saya sadar, kontribusi nggak selalu harus berupa hal yang kelihatan besar, tapi yang penting punya dampak.

Perubahan ini tentu nggak instan. Ada kalanya saya masih ngerasa takut buat maju, masih ada rasa canggung kalau harus ngobrol sama orang baru. Tapi saya percaya, sedikit demi sedikit, saya bisa jadi versi terbaik dari diri saya sendiri. Dan organisasi ini adalah langkah pertama saya buat jadi lebih aktif, lebih percaya diri, dan lebih siap menghadapi dunia yang lebih luas.

Buat temen-temen yang ngerasa kayak saya, yang masih ragu buat keluar dari zona nyaman, coba aja pelan-pelan. Kadang, perubahan itu datang dari langkah kecil yang berani kita ambil.

Ada dua faktor utama yang mendorong seseorang untuk ikut organisasi: faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal (Dari Dalam Diri Sendiri)

• Keinginan untuk berkembang – Pengen jadi lebih aktif, percaya diri, atau punya keterampilan baru.
• Mengatasi kelemahan pribadi – Misalnya, ingin keluar dari sifat pendiam atau pemalu.
• Passion atau minat – Tertarik dengan bidang tertentu seperti sosial, kepemimpinan, atau kreativitas.

2. Faktor Eksternal (Dari Lingkungan Sekitar)

• Dukungan dari teman atau keluarga – Motivasi bisa datang dari dorongan orang terdekat.
• Lingkungan yang mendukung – Teman-teman yang aktif di organisasi bikin semangat ikut serta.
• Peluang dan manfaat – Bisa nambah relasi, pengalaman, atau kesempatan di masa depan.

Kombinasi faktor-faktor ini yang biasanya bikin seseorang akhirnya mutusin buat ikut organisasi dan bertahan di dalamnya!

Nama : Nur Aisyah Mauludiyah

NIM : 1130024116

Kelompok : 14 Amenoblas

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun