Penambangan batu bara merupakan proses pencarian batu bara di dalam tanah. Sejak 1880-an batu bara dipakai untuk membangkitkan listrik.
Dalam pencarian batu bara, pengelola pertambangan memerlukan izin dan SOP yang ketat agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi, karena pertambangan memiliki resiko kecelakaan kerja yang mengancam jiwa. Walaupun pekerja mematuhi langkah langkah keamanan standar, namun kecelakaan kerja tak selalu dapat dihindari.Â
Ledakan tambang batu bara di Amasra, Turki pada hari jumat menewaskan setidaknya 41 orang penambang. Menurut menteri dalam negeri, Soylu "secara keseluruhan terdapat 110 saudara kita bekerja (bawah tanah). Beberapa dari mereka keluar sendiri dan beberapa diselamatkan".
Ledakan yang terjadi pada jumat sore waktu setempat diduga diakibatkan oleh adanya penumpukan gas metana, tutur menteri Energi Turki, Fatih Dnmez.
Banyak korban selamat dari perusahaan tambang milik negara tersebut menderita luka yang serius.
Kecelakaan kerja yang terjadi harus dijadikan sebuah pelajaran bagi Turki maupun perusahaan pertambangan lainnya, perusahaan harus memperketat keamanan yang ada di pertambangan karena korban jiwa yang disebabkan oleh kecelakaan tersebut tidak akan mencetak angka yang sedikit.Â
Petinggi pertambangan harus terus mengawasi kondisi yang ada di pertambangan agar hal seperti ini dapat dengan segera ditangani sehingga bisa menekan angka korban jiwa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H