4 Cara berfikir Filsafat Stoikisme
Oleh Azis Tri Budianto
Stoikisme adalah gaya ajaran filsafat yang sangat dekat dengan gagasan Agama khususnya agama Islam. Stoikisme juga filsafat yang paling panjang umurnya dimulai sejak abad ke - 3 SM. Salah satu pelopor pemikiran Stoikisme adalah Zeno Of Citium adalah salah satu penggemarnya Socrates.
Mari kita pelajari gagasan cara berfikir Para Kaum Stoik atau Stoikisme.
4 cara berfikir orang Stoikisme :
1. Berfilsafat tidak perlu dibikin rumit
Kata orang stoikisme berfikir tidak perlu rumit, yang terpenting baik dan manfaat. Jika kebanyakan Filsafat itu dikenal rumit dan susah, bagi filsafat Stoikisme ini gagasan-gagasan besar tidaklah penting asalkan baik dan manfaat.
2. Lebih ditekankan dimensi berfikir didalam diri manusia itu sendiri
Maksudnya apapun yang membuat dirimu bahagia dan sengsara adalah dirimu sendiri, bukanlah apa yang ada diluar dirimu. Misalnya ketika seseorang menginginkan seorang istri yang cantik, pasti setelah menemukan istri yang cantik nanti seletah menikah pasti akan ada yang lebih cantik lagi. Jadi ketika kita melihat sesuati diluar diri kita maka kita tidak akan pernah berhenti mengejarnya.
3. Alam ini ada sistem dan ada tujuannya
Semua yang ada didunia ini mempunyai keseimbangan. Misalnya "ada si miskin dan ada si kaya" pada intinya semua mempunyai peran dan fungsinya masing-masing agar tetap berjalan sebuah kerharmonisan dalam kehidupan.
4. Manusia itu tugasnya menjalankan fungsinya
Ketika manusia tidak menjalankan fungsinya maka hidup kita akan rumit. Seorang Presiden biarlah menjadi Presiden dan Seorang Rakyat haruslah menjadi rakyat. Agar semua keseimbangan harmoni kehidupan berjalan sesuai Sunatullah-Nya.
Dewasa ini banyak orang-orang yang membuat rumit diri mereka sendiri, prinsipnya orang-orang stoik tidak seperti itu mereka hidup sesuai harmoni karena menjalankan fungsi dan perannya dalam kehidupan mereka. Kita perlu meneladani cara berfikir kaum stoikisme dalam menjalani kehidupan ini, agar bisa tenang dan memperoleh kebahagiaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H