Mohon tunggu...
efyd
efyd Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Peminat Sastra Inggris\r\nPernah tinggal di Bandung, Kudus, Situbondo, Pekanbaru, Bintan, Batam\r\nKembali berdomisili di Padang pada awal 2012\r\nBlog pribadiku :http://belajar-mengatur-uang.blogspot.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Napak Tilas Masa Kecil di Aspol Lolong, Padang

18 Juli 2012   08:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:50 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah 18 tahun bertugas di luar Sumatra Barat, akhirnya saya kembali ditugaskan ke kampung halaman di Padang sejak Februari lalu. Tidak banyak yang berubah di Padang, selain bangunan baru yang direnovasi pasca gempa besar 2009 dan bertambahnya volume kendaraan yang lalu lalang. Aneh, sebuah tempat yang sering yang saya kunjungi ternyata adalah tempat tinggal di masa kecil. Saya tinggal di sini sejak bayi, hingga berumur 24 tahun. Namun di kurun 1980-85 sempat tinggal di kota Payakumbuh karena ayah bertugas di sana selama lima tahun. Asrama Polisi Lolong Padang terletak di seberang hotel Pangeran Beach Hotel (dulu rawa). Perubahan yang mencolok di asrama polisi ini adalah suasana yang sepi. Mengapa? Karena dulunya satu keluarga rata-rata memiliki 5 anak. Sekarang akibat himbauan pemerintah, rata-rata polisi hanya memiliki 2 anak, sama seperti masyarakat lainnya. Baiklah, yang namanya napak tilas ada baiknya diceritakan foto-fotonya saja. O ya, sampai saat ini teman-teman yang masa kecil saya baru 1 orang yang ketemu di Kompasiana, namanya Iman Prasetyo. Adapun teman/orang-orang di masa kecil yang saya ingat tapi belum jumpa di Google adalah : Efika Linda, Dina Andreati, Jontar Simamora, Ridwan Simamora, Jos Christi Antoro, Rinawati, Andreas, Keluarga pak Taryo (Susi, Hendrik, Teddy, Ricky, Wawan), Arief Chairani, Effendi Darwis, (Buyung/Charles, Syamsuar, Edi, Linda-keluarga Hussein), Andi Aziz, Combo, Ninong, Budi dan Yanti Toliman, Edi Muriaman, Jeff Datuak, Boy dan Dedek Effendi, Hengky, Keluarga Os Syahrul, Jani Saradodo, Adek Saradodo, Andi Buchari, keluarga pak Dibyo, Oscar Blok A, Af Blok A, Alfred-Rika-Ita Blok Bno 7, Merry Tampubolon, Rio Tampubolon dan lain-lain, maaf yang lain sudah tak ingat, karena sudah berpisah 18 sd 25 tahun. Barangkali dengan adanya Mbah Google, mereka bisa mencari namanya di rumah Mbah Google dan ketemu saya di Kompasiana. [caption id="attachment_201271" align="aligncenter" width="300" caption="Banda (sungai kecil) di belakang asrama perwira sudah didam"][/caption] [caption id="attachment_201273" align="aligncenter" width="300" caption="Blok A di ujung Timur, no 14 adalah rumah Om Kasrin ortu Rinawati dan Ninong"]

1342598311906541111
1342598311906541111
[/caption] [caption id="attachment_201275" align="aligncenter" width="300" caption="Masa kecil kompasianer Imam Prasetyo dihabiskan di sini, beliau dulunya terkenal degil/nakal, tapi pintar melukis"]
13425984252010991812
13425984252010991812
[/caption] [caption id="attachment_201276" align="aligncenter" width="300" caption="Mesjid Nuruh Ihsan, nama Ihsan kalau tidak salah adalah salah satu saudara laki-laki dari Kompasianer Imam Prasetyo yang kalau tidak salah keluarganya pindah ke Jawa Tengah"]
1342598524266429662
1342598524266429662
[/caption] [caption id="attachment_201277" align="aligncenter" width="300" caption="Perumahan perwira dulunya adalah tabek (kolam ikan), banyak polisi jaman dulu (1960-1970an) memelihara bebek dan ikan di lokasi ini"]
1342598643579356951
1342598643579356951
[/caption] [caption id="attachment_201278" align="aligncenter" width="300" caption="Di lokasi ini dulu terdapat bubuk kayu yang dijadikan lapangan bola oleh anak-anak asrama polisi. Lapangan kecil ini menghasilkan seorang pemain yang sempat berkiparah di Semen Padang di awal 90, Hendro Kisworo...ikut bermain di sini si degil Imam Prasetyo"]
1342598783958995405
1342598783958995405
[/caption] [caption id="attachment_201279" align="aligncenter" width="300" caption="Blok C, di sini tinggal Efri Yaldi yang bertetangga jauh dengan Imam Prasetyo dan burung tekukurnya yang bernyanyi sebelum subuh"]
13425989261591088821
13425989261591088821
[/caption] [caption id="attachment_201280" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu foto yang diambil dari sudut Blok A, samping rumah Budi Toliman (blasteran Pariaman-Madura)"]
1342599042332231718
1342599042332231718
[/caption] [caption id="attachment_201281" align="aligncenter" width="300" caption="kantor-kantor Polda, dulu kolam yang banyak ikan gabus dan mujair, tepi kolam kami sering mancing belut di sini (jalan ke labuah(jalan raya)"]
1342599165789543030
1342599165789543030
[/caption] [caption id="attachment_201282" align="aligncenter" width="300" caption="Mesjid Nurul Ihsan, difoto dari jalan Kankud, mesjid ini penuh kenangan di bulan Ramadhan di masa lalu, di mana di halamannya banyak yang jual makanan ringan khas Sumatra Barat seperti sate Padang, kerupuk kuah, manisan kedondong, dll"]
1342599307710102332
1342599307710102332
[/caption] [caption id="attachment_201283" align="aligncenter" width="300" caption="di sini ortunya kompasianer Imam Prasetyo pernah mengurus mesjid ini 1976 sd beliau pindah ke Jawa Tengah sekitar tahun 1993"]
1342599615946390180
1342599615946390180
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun