Mohon tunggu...
efyd
efyd Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Peminat Sastra Inggris\r\nPernah tinggal di Bandung, Kudus, Situbondo, Pekanbaru, Bintan, Batam\r\nKembali berdomisili di Padang pada awal 2012\r\nBlog pribadiku :http://belajar-mengatur-uang.blogspot.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sebutlah Kata Disebut-sebut Tersebut

10 Februari 2011   18:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:43 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1297363593488416205

Kata "disebut-sebut"  mulai ngetop sejak Amrozi dan kawan-kawan disebut-sebut sebagai pelaku Bom Bali. Bertahun-tahun kemudian, status 'disebut-sebut' tersebut akhirnya dicabut setelah mereka resmi  divonis bersalah. Sejak itu,  kata "disebut-sebut" makin laku sebagai alat tuduhan, jelas atau tidak tuduhan itu. Yang pasti sebut saja dulu kata "disebut-sebut" lama kelamaan orang akan ikut-ikutan menyebut-nyebut sampai sebuah persoalan layak menjadi sebutan. Dengan diawali kata "disebut-sebut"  itu, boleh jadi peristiwa penyerangan Ahmadiyah diyakini disebut-sebut dilakukan oleh ormas yang selama ini disebut-sebut sering melakukan kekerasan. Beberapa orang dengan membabi buta menyebut tanpa memiliki dasar yang sahih -  dia menyebutkan tuduhan itu. Padahal tidak punya alat bukti seperti yang disebut-sebut sudah dimiliki aparat keamanan. Pokoknya sebut saja dulu maka nanti orang lain ikut-ikutan menyebut. Dalam masalah tercemarnya susu formula oleh bakteri, disebut-sebut pemerintah enggan menyebutkan merk susu yang tercemar tersebut. Ada yang menyebut jika disebutkan, maka disebut-sebut akan terjadi 'chaos' terhadap Perusahaan yang disebut-sebut memproduksi susu formula tersebut. Media yang paling gencar memasarkan kata 'disebut-sebut' justru televisi. Televisi disebut-sebut memiliki pengaruh cepat kepada masyarakat. Padahal, tanpa menyebut kata 'disebut-sebut' pun, masyarakat mengerti kok apa pesan yang disampaikan. Mungkin dengan menyebutkan kata disebut-sebut, tanggungjawab tentang keabsahan suatu berita disebut-sebut tuntas sudah. Pokok pikiran tulisan ini disebut-sebut mengarah kepada betapa dahsyatnya dampak kata 'disebut-sebut' tersebut. Bahkan ada yang menyebut, jika tidak menyebutkan kata 'disebut-sebut', maka disebut-sebut suatu berita kurang layak disebut suatu berita. Selama belasan tahun duduk di bangku sekolah dan kuliah, mungkin kita tidak begitu kenal dengan kata 'disebut-sebut' tersebut. Jangan sebut jika kita sekarang tidak pernah mengucapkan kata "disebut-sebut" tersebut. Sekarang, jika tidak fasih  menyebut kata 'disebut-sebut' tersebut, maka boleh jadi Anda disebut "gak gaul". Maka rajin-rajinlah menyebut kata 'disebut-sebut' tersebut meski Anda tidak yakin dengan apa yang Anda sebut tersebut. [caption id="attachment_89998" align="aligncenter" width="425" caption="Sebut saja apa yang disebutkan"][/caption]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun