Kata "disebut-sebut" mulai ngetop sejak Amrozi dan kawan-kawan disebut-sebut sebagai pelaku Bom Bali. Bertahun-tahun kemudian, status 'disebut-sebut' tersebut akhirnya dicabut setelah mereka resmi divonis bersalah. Sejak itu, kata "disebut-sebut" makin laku sebagai alat tuduhan, jelas atau tidak tuduhan itu. Yang pasti sebut saja dulu kata "disebut-sebut" lama kelamaan orang akan ikut-ikutan menyebut-nyebut sampai sebuah persoalan layak menjadi sebutan. Dengan diawali kata "disebut-sebut" itu, boleh jadi peristiwa penyerangan Ahmadiyah diyakini disebut-sebut dilakukan oleh ormas yang selama ini disebut-sebut sering melakukan kekerasan. Beberapa orang dengan membabi buta menyebut tanpa memiliki dasar yang sahih - dia menyebutkan tuduhan itu. Padahal tidak punya alat bukti seperti yang disebut-sebut sudah dimiliki aparat keamanan. Pokoknya sebut saja dulu maka nanti orang lain ikut-ikutan menyebut. Dalam masalah tercemarnya susu formula oleh bakteri, disebut-sebut pemerintah enggan menyebutkan merk susu yang tercemar tersebut. Ada yang menyebut jika disebutkan, maka disebut-sebut akan terjadi 'chaos' terhadap Perusahaan yang disebut-sebut memproduksi susu formula tersebut. Media yang paling gencar memasarkan kata 'disebut-sebut' justru televisi. Televisi disebut-sebut memiliki pengaruh cepat kepada masyarakat. Padahal, tanpa menyebut kata 'disebut-sebut' pun, masyarakat mengerti kok apa pesan yang disampaikan. Mungkin dengan menyebutkan kata disebut-sebut, tanggungjawab tentang keabsahan suatu berita disebut-sebut tuntas sudah. Pokok pikiran tulisan ini disebut-sebut mengarah kepada betapa dahsyatnya dampak kata 'disebut-sebut' tersebut. Bahkan ada yang menyebut, jika tidak menyebutkan kata 'disebut-sebut', maka disebut-sebut suatu berita kurang layak disebut suatu berita. Selama belasan tahun duduk di bangku sekolah dan kuliah, mungkin kita tidak begitu kenal dengan kata 'disebut-sebut' tersebut. Jangan sebut jika kita sekarang tidak pernah mengucapkan kata "disebut-sebut" tersebut. Sekarang, jika tidak fasih menyebut kata 'disebut-sebut' tersebut, maka boleh jadi Anda disebut "gak gaul". Maka rajin-rajinlah menyebut kata 'disebut-sebut' tersebut meski Anda tidak yakin dengan apa yang Anda sebut tersebut. [caption id="attachment_89998" align="aligncenter" width="425" caption="Sebut saja apa yang disebutkan"][/caption]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI