Mohon tunggu...
efyd
efyd Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Peminat Sastra Inggris\r\nPernah tinggal di Bandung, Kudus, Situbondo, Pekanbaru, Bintan, Batam\r\nKembali berdomisili di Padang pada awal 2012\r\nBlog pribadiku :http://belajar-mengatur-uang.blogspot.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Manisnya Bisnis Buah Simalakama

8 Februari 2011   15:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:47 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya terkesima menyimak ucapan Yenni Wahid ketika diwawancarai Metro TV siang pada tanggal 7 Februari 2010, ketika menanggapi penyerangan Ahmadiyah. Meski ini hanya penggalan kalimat, namun cukup membekas dalam ingatan dan selalu terngiang-ngiang. Kira-kira begini tanggapannya : "Yang juga harus diusut adalah siapa kira-kira pihak yang berada di belakang Ahmadiyah". Jika dihubungkan dengan acara Jakarta Lawyers Club malam ini 8 Feb 2010di TV One, Ketua MUI Amidhan mengungkapkan kecurigaannya terhadap campur tangan negara adidaya dalam "melanggengkan" Ahmadiyah di Indonesia. Jika dilihat, meskipun kecil, Ahmadiyah memang kuat secara organisasi dan kasat mata : secara pendanaan. Apalagi, Ahmadiyah terkesan dibela ormas atau LSM yang itu-itu saja. Bahasa pembelaan pun standar : atas nama kemanusiaan bla bla bla tanpa mau peduli melihat akar persoalan yang sebenarnya,dan kalaupun kepepet pilih saja jawaban normatif yang sudah dipersiapkan sebelumnya ( jadi cendrung lepas tangan / tidak bertanggung jawab ). Jika memang nanti terbukti ada negara adikuasa terlibat, kita yakin, sulit bagi Indonesia untuk bersikap. Mengapa ? Karena keberadaan Ahmadiyah seperti buah simalakama yang dibisniskan. Penjual adalah negara adidaya, mereka untung jika Indonesia yang kaya dengan sumber alam ini selalu mengalami instabilitas. Bagaimana nasib pembeli ? Jika dimakan, bapak mati, tak dimakan ibu mati. Tepatnya : Jika dimakan, rakyat jadi korban, tak dimakan, rakyat jadi korban. Jadi bagaimana solusinya ? Silakan baca link di bawah, mudah-mudahan bermanfaat. Note : Saya tidak mengharapkan komentar, tanggapan atas tulisan ini harap dibuat dengan tulisan juga. Daftar Pustaka : Kekuatan asing di Belakang Ahmadiyah MUI, NU dan Muhammadiyah Sepakat : AHMADIYAH SESAT Awas ! Antek Asing Ganggu Stabilitas Nasional [caption id="attachment_89609" align="alignleft" width="300" caption="Ibarat Gambit Raja ( pengorbanan bidak sisi Raja ), yang membuat kondisi permainan kedua kubu tidak stabil"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun