Berita sepekan atau lebih terakhir ini selain info mengenai pembukaan ajang MissWorld 2013 di Bali, juga memunculkan beberapa nama yang kontroversial. Sebut saja dua sosok bernama belakang Prasetyo ini, Ahmad Dhani Prasetyo dan Vicky Prasetyo. Mungkin hanya kebetulan semata. Namun keduanya cukup sering muncul menghiasi layar kaca dengan berita yang sensasional.
Yang pertama, Dhani Ahmad Prasetyo alias Ahmad Dhani Manaf dengan segala kontroversinya, kali ini dengan pemberitaan lakalantas maut yang melibatkan putra ketiganya, AQJ atau Dul yang baru berusia 13 tahun. Dalam setiap pemberitaan, Dhani selalu bersikap arogan, bahkan ketika akhirnya mengunjungi keluarga korban lakalantas di Tol Jagorawi KM 8+200.. Padahal kasus yang menimpa putra bungsunya ini bukan masalah ringan, sudah masuk ranah hukum, dan merupakan tindak pidana.
Bisa kita cermati dari link berikut, bagaimana seorang Ahmad Dhani memberikan komentar mengenai lakalantas maut yang melibatkan putranya itu.
http://www.youtube.com/watch?v=I9Y7eIgVKSI
Anda pasti bisa menilai sendiri kan yaa?
Tidak sampai di situ saja, lewat akun twitternya @AHMADDHANIPRAST mem'blacklist' kru jaringan televisi swasta TVOne karena peliputan atau pemberitaan mengenai dirinya. Entah karena tidak ingin disudutkan atau apa, kemudian Dhani ikut menunjuk negara agar bertanggungjawab atas kejadian Dul dengan menyalahkan pembatas jalan o_O.
Yang kedua, Vicky Prasetyo alias Hendrianto yang notabene adalah mantan tunangan penyanyi dangdut Zaskia Sinta si Goyang Itik. Tentu saja dia tidak akan setenar saat ini jika tidak ada kasus yang menimpanya. Vicky disangkakan telah menipu dalam kasus pemalsuan tanah. Penangkapan terhadap Vicky dilakukan tak lama selang kemunculannya bersama Zaskia pada satu sesi wawancara yang cukup menghebohkan. Bagaimana tidak? Dalam wawancara tersebut, Vicky dengan gaya intelek-nya berusaha berbicara dengan beberapa istilah yang saat ini menjadi buah bibir khalayak ramai. Dia menggunakan istilah "kontroversi hati", "konspirasi kemakmuran", "labil ekonomi", "harmonisisasi", "kudeta", "statusisasi" dengan tanpa dosa. Bahkan frasa "29 my age"nya begitu tenar akhir-akhir ini :D. Maklum saja, menurut keluarga, dia lulusan luar negeri jadi mungkin dia ingin mengharmonisasikan bahasa asing yang dikuasainya ke dalam bahasa nasional agar tidak mempertakut atau mempersuram masyarakat -___-.
Mari kita cermati bersama link yang satu ini.
http://www.youtube.com/watch?v=YCYJY5X5KSM
Hebat bukan? Dia dengan fasih mengucapkan kalimat demi kalimatnya. Entahlah apa maksud dari Vicky dengan bahasanya tersebut. Apakah dia ingin tampil layaknya seorang terpelajar atau memang dia terbiasa berbahasa seperti itu. Menyusul pemberitaan tentang dirinya, kemudian muncul juga blog vickyprasetyo.wordpress.com yang seakan ingin memberikan pembelaan atas pernyataannya. Disusul juga dengan akun twitter @VickyPrasetyo_ yang rasa-rasanya keduanya tidak dibuat oleh Vicky sendiri namun hanya sekedar lelucon atas berbagai pernyataannya.
