Akibatnya, Bergama tidak hanya merupakan kewajiban hukum, tetapi juga merupakan cara untuk menunjukkan pengabdian dan penghormatan kepada Tuhan serta mencapai kebahagiaan lahir dan batin bagi umat beragama di Indonesia. Memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab adalah penting dalam konteks Indonesia yang pluralistik. Agama tidak hanya menjadi aturan yang harus diikuti, tetapi juga merupakan dasar moral untuk kehidupan bangsa dan negara.
Untuk mencapai kebahagiaan lahir dan bathin, orang Hindu, seperti orangorang dari agama lain, percaya bahwa mengikuti ajaran agama yang benar adalah kunci. Bertindak sesuai dengan prinsip Tatwa Panca Sraddha dengan penuh bhakti dan etika akan membantu menjaga ajaran agama tetap suci dari pengaruh yang menyimpang. Tantangan masih ada. Fenomena yang terjadi di mana sebagian orang Hindu meninggalkan ajaran Panca Sraddha adalah peringatan bagi semua orang. Kita harus berusaha untuk meningkatkan pemahaman dan praktik keagamaan yang sesuai dengan nilai-nilai Tattwa.
Dapat disimpulkan bahwa mewajibkan umat untuk beragama bukanlah sekadar aturan hukum tetapi juga tindakan pencegahan untuk menjaga keharmonisan dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Kita dapat membangun masyarakat yang inklusif dan damai melalui pendidikan agama yang baik, percakapan antara agama yang terbuka, dan pembinaan moral yang berkelanjutan. Semua ini sesuai dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Demi masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia, mari kita bersama-sama menjaga keberagaman dan memperkuat persatuan dalam keberagaman ini. Beragama tidak hanya tentang memahami konsep agama, tetapi juga tentang bagaimana nilai-nilai dan ajaran agama dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari, dan bagaimana agama dapat membantu menjaga kerukunan dan keharmonisan di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H