Mohon tunggu...
Muhammad Ruslan
Muhammad Ruslan Mohon Tunggu... Penulis - Pemerhati Sosial

Mengamati, Menganalisis, dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tanggapan atas Sinisme Demo Guru: Suatu Fallacy

15 Februari 2016   03:05 Diperbarui: 15 Februari 2016   14:57 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita harus paham bahwa, kebaikan itu pilihan, ia realitas subjektif yang melekat, dan dipilih secara sadar tanpa paksaan. Kalau Anda, membantu orang lain, tapi karena dipaksa, maka apa yang Anda lakukan belumlah bisa disebut wujud hakiki dari kebaikan. Atau yang kedua, membantu karena motif yang terselubung, juga belum bisa disebut kebaikan.

Sedangkan keadilan dan ketidakadilan, ranah pembincangannya adalah hak. Kalau Anda menyumbang, memberikan hak Anda dengan ikhlas, itu kebaikan. Tapi kalau Anda bekerja selama 5 bulan tapi tidak diupah, itulah ketidakadilan. Kenapa?. Karena ada hak yang tidak didistribusikan. Ada keringat yang yang terhambat, sebab Anda bekerja untuk bertahan hidup bukan?

Kalau buruh bekerja berbulan-bulan tapi tidak diupah, dan menerima itu dengan lapang dada, apakah karena ia baik? Tidak, itu kebodohan namanya, ia harus disadarkan. Kenapa? Karena ia datang untuk bekerja, dan dari bekerja untuk bertahan hidup dan menghidupkan!. Berarti membiarkan buruh dan guru dengan upah yang tidak memanusiakan, sama halnya dengan membunuh mereka secara perlahan-lahan, atau membunuh kemanusiaan itu sendiri. Bukankah hak untuk hidup, adalah hak asasi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun