Mohon tunggu...
Vincentius Farrel
Vincentius Farrel Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar SMA

Pelajar SMA biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Di Balik Pencemaran Sungai Ciliwung, Penyebab, dan Solusinya

2 April 2023   21:55 Diperbarui: 2 April 2023   22:25 1785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat yang tinggal di dekat sungai Ciliwung awalnya memanfaatkan sungai untuk sumber air, transportasi air sehari hari, peternakan, irigasi, tempat pemeliharaan ikan, dan untuk industri rumah tangga maupun pabrik. Namun selain dimanfaatkan secara positif, sungai Ciliwung dimanfaatkan secara negatif dan telah menjadi kebiasaan masyarakat sekitar sungai tersebut, yaitu limbah rumah tangga, mulai dari air bekas cuci sampai sampah yang dibuang sembarangan. (Syifa Syarifa, 2019)

Pemukiman sekitar sungai sering melakukan hal tersebut yang akhirnya menjadi kebiasaan banyak orang karena dengan membuang ke sungai yang mengalir maka limbah tersebut akan tertarik ke arah muara dan dianggap hilang, minimal dari kawasan rumah mereka. Namun apa yang mereka tak sadari, ada banyak orang yang berpikiran seperti itu dan akhirnya menumpuk limbahnya.

Dampak

Ada 3 dampak utama yang dihadapi area sekitar sungai Ciliwung:

  • Merusakan lingkungan dan ekosistem sekitar. Dengan meningkatnya zat zat kimia pada sungai akan berdampak kematian banyak tumbuhan dan ikan ikan di sungai tersebut, bahkan sampai tak bisa ditinggali lagi. Selain dari makhluk hidup, zat kimia tersebut dapat mengurangi kesuburan tanah sekitar sungai dan mengurangi fungsional irigasi. 
  • Hilangnya fungsi sungai bagi kehidupan manusia. Banyaknya zat kimia di sungai Ciliwung menyebabkan hilangnya fungsi sungai sumber air bersih. Air sungai tersebut telah melebihi batas mutu air bersih dari banyak aspek. 
  • Kerusakan pada kehidupan masyarakat yang termasuk adanya banyak masalah kesehatan seperti diare, muntaber, bahkan kematian karena patogen patogen berbahaya seperti Escherichia coli dan virus lainnya. Selain itu juga menyebabkan banjir karena sungai mampet dan meluap. Dan selain dapat merusak infrastruktur terutama di perkotaan dapat menyebabkan berbagai penyakit bagi masyarakat seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) karena partikel sungai yang masuk ke dalam sistem pernafasan, Demam Berdarah (DBD) yang disebabkan dari genangan air yang menyebabkan perkembang biakan nyamuk DBD, dan penyakit kulit karena air sungai yang memiliki banyak zat kimia.

Solusi

Ada 2 solusi yang dapat dilakukan yang pertama untuk mengurangi limbah pabrik dan rumah tangga dan kedua untuk mengurangi pembuangan sampah sembarangan. 

Kolam stabilisasi, IPAL, dan Septic Tank

  • Kolam stabilisasi, itu umum digunakan untuk mengurangi limbah rumah tangga dan limbah pabrik yang terdiri dari kolam anaerob dan kolam fakultatif yang digunakan untuk mengolah limbah organik pekat, dan kolam maturasi untuk memusnahkan patogen.
  • IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah, yang lebih mahal biasanya dibandingkan kolam stabilisasi yang biasa digunakan untuk mengurangi limbah pabrik. Solusi ini terdiri dari 3 tahap yaitu tahap:
    • Primer yang memisahkan zat cair dan zat padat menggunakan proses sedimentasi dan filtrasi.
    • Sekunder yaitu untuk menghilangkan keloid dan mengolah zat organik limbah.
    • Tersier yaitu proses menghilangkan unsur hara, seperti nitrat dan fosfat, serta penambahan klor untuk membunuh patogen.
  • Septic Tank, yang digunakan di rumah tangga untuk menyaringkan limbah ekskresi dengan proses sedimentasi dimana sisa ekskresi mengapung di area sedimentasi dan zat zat seperti lumpur mengendap di bawah area sedimentasi dan airnya tetap mengalir dan terbuang jadi limbah air lebih bersih.

Pengurangan Kebiasaan Buruk Masyarakat

Untuk mengurangi kebiasaan masyarakat dalam membuang limbah sembarangan solusinya sederhana, yakni pendidikan tentang limbah dan dampaknya, serta pelatihan untuk pengolahan limbah rumah tangga, cara membersihkan limbah seperti menggunakan teknik bioremediasi yang menetralkan senyawa berbahaya dari limbah di sungai. Dan selain itu meningkatkan kesadaran sejak tingkat pendidikan awal seperti sejak TK maupun SD untuk menumbuhkan pemikiran menjaga kebersihan lingkungan untuk kita sendiri dan untuk lingkungan serta ekosistem sekitar kita.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun