Mohon tunggu...
Zahirotun Aliyah 22107030034
Zahirotun Aliyah 22107030034 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Zahirotun Aliyah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kampung Ramadhan Jogokariyan- Merayakan Tradisi dengan Budaya yang Beragam

7 April 2023   13:00 Diperbarui: 7 April 2023   13:05 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampung Ramadhan Jogokariyan- merayakan Tradisi demgan Budaya yang Beragam

Kampung Ramadhan di Jogokariyan diadakan untuk mwnyambut bulan suci Ramadhan. Banyak kegitan yang bisa diikuti oleh warga dan wisatawan pada event ini. Selama bulan puasa, tawaaf berlangsung tiap malam yang diisi dengan doa bersama, qasidah, nasyid, dan kuliah agama atau kultum.

Kampung Ramadhan Jogokariyan berada disekitar area wisata Taman Sari, dan pulau kecil Jogja, tepatnya berada di pusat kota Yogyakarta, yang terletak di sebelah Stasiun Tugu Yogyakarta. Suasananya sangat meriah dengan penjual makanan yang ramai dan tersusun rapi, serta terdapat beragam atraksi seni budaya seperti pentas seni, pencak silat, drum band, dan tari tradisional. Tak ketinggalan juga ada pasar malam di tempat yang sama dengan penjualan berbagai barang seperti pakaian, tas, dan kerajinan tangan.

Kampung Ramadhan Jogokariyan dibuka setiap hari selama bulan ramadhan dari pukul 16:00 sampai 22:00. Para pengunjung bisa meraskan suasana kampung yang sederhana dengan lampu-lampu kuning menyala, diiring oleh lagu-lagu religi yang menyentuh hati.

Ada apa saja di Kampung Ramadhan Jogokariyan?

Selain keunikan lokasinya yang selalu ramai dkunjungi, Kampung Ramadhan Jogokariyan juga menawarkan berbagai jenis kuliner, mulai dari makanan ringan hingga lauk-pauk yang lezat. Semua maknan di kampung ini bisa ditemukan dengan harga terjangkau. Tidak ketinggalan juga ada aneka produk olahan kopi yang bisa dinikmati dari koperasi dan UKM yang bekerjasama dengan pemerintah setempat dalam event ini.

Sajian khas Ramadhan seperti kolak, takjil, es buah dan aneka jenis kue basah akan menjadi daya tarikyang tak bisa dilewatkan bagi pecinta kuliner. Banyak makanan yang menggunakan bahan-bahan tradisional dar Yogyakarta, seperti tempe mendoan, sate kare, ketupat sayur, kupat tahu atau nasi gudeg dan makan ringan.

Pada malam hari, di Kampung Ramadhan Jogokariyan akan diadakan beberapa acara yang cukup meriah, seperti adzan Maghrib bersama, tadarus, tabligh akbar, maupun pentas seni muslim yang diselenggarakan oleh para pelajar dan relawan muslim di Yogyakarta.

Salah satu keguatan yang paling diminati di Kampung Ramadhan Jogokariyan adalah Wisata Angkringan dan Kereta Kupu-kupu menawarkan suasana berbuka puasa yang tradisional dengan menikmati hidangan yang dijual di Warung Angkringan, di mana tempat duduknya berupa tikar. Sementara itu, Kereta Kupu-kupu menawarkan suasana berbuka puasa yang unik sambil naik sepur mini yang mengelilingi kampung secara gratis.

Tidak hanya menawarkan makanan dan kudapan, kampong Ramadhan Jogokariyan juga menampilkan bazzar kecil yang menjual produk- produk muslim seperti busana muslim, gamis, koko, serta pernak- pernik tradisional lainnya. Pengunjung juga bisa mendapatkan oleh-oleh unik dari Yogyakarta, seperti bakpia, gudeg, satau batik khas Jogja.

Bukan hanya acara wisata kuliner dan seni budaya, Kampung Ramadhan Jogokariyan juga mengadakan program untuk membantu kaum dhuafa dengan cara sperti membagikan makanan sahur dan berbuka puasa secara gratis. Selain itu, dari tiap-tiap penjualan makanan serta merchandise lain sebagai pajak hasil jualan, dikelola oleh panitia dan dimanfaatkan sebagai kegiatan sosial lainnya.

Namun, yang menjadikan Kampung Ramadhan Jogokariyan semakin istemewa adalah atmosfer dan tradisi yang selalu terjaga dalam berbagai kegiatan yang ada di kampung ini. Salah satu tradisi yang menjadi daya tarik tersendiri adalah adanya kultum Ramadhan yang diadakan setiap malam di Masjid yang berada di tengah kampung.

Kultum diadakan setiap malam dimulai pukul 19:00 WIB. Para khatib yang hadir biasanya dari kalangan mahasiswa, da'I, atau ulama yang berkunjung ke Kmapung Ramadhan Jookariyan. Setelah sholat isya', para jamaah yang hadir akan langsung menuju pelataran masjid untuk mendengarkan kultum.

Kultum yang diselenggarakan selama Ramadhan selalu mengambil tema-tema yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini. Misalnya kultum yang membahas tentang kebersuhan lingkungan, amalan-amalan di bulan suci ramadhan, serta menjelaskan makna dari kesabaran yang dijalani selama puasa.

Kultum di Kampung Ramadhan Jogokariyan tidak hanya menjadi ajang untuk menegur dan mengingatkan umat islam, tapi juga memberikan pencerahan yang lebih luas bagi para pengunujung. Salah satu misinya adalah untuk mewujudkan semangat membangun masyarakat yang lebih baik dan menjaga kebhinekaan.

"Kampung Ramadhan Jogokariyan ini sangat menyenangkan, banyak hidangan khas Ramadhan yang bisa saya coba, juga bisa ikut tadarus dan taujih bersama dengan para saudara muslim lainnya. Selain itu, suasana kampung yang sederhana juga sangat nyaman dan menyenangkan," ungkap Indri, salah seorang wisatawan yang ikut berkunjung ke Kampung Ramadhan Jogokariyan.

Kegiatan ini tentunya menjadi sesuatu yang istimewa dan memberikan pengalaman berbeda bagi masyarakat Yogyakarta maupun para wisatawan yang singgah berkunjung. Kampung Ramadhan Jogokariyan bukan hanya menjadi alternatif bagi warga Yogyakarta yang ingin berbuka puasa dengan nyaman, tetapi juga sebagai tempat mempererat tali silaturrahim anatar warga dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan bagi masyarakat. Kampung ini juga membawa misi untuk memperkenalkan dan menjadi sebuah media untuk mengenalkan dan menampilkan keanekaragaman kebudayaan dan nilai-nilai tradisional yang sangat penting untuk dilestarikan serta keindahan dari berbagai aspek kehidupan yang terdapat dalam masyarakat Jogokariyan. Melalui pelaksanaan event kampung Ramadhan jogokariyan ini juga sangat tepat dalam menjaga nilai-nilai kearifan local, nilai-nilai islam, budaya dan nilai tradisional yang ada di Indonesia diharapkan dapat terus diwariskan dari generasi ke genersi dan terus hidup dalam keseharian masyarakat Yogyakarta. Semoga acara ini dapat menjadi sebuah momen yang indah dan sangat berguna bagi pengembangan kebudayaan di Indonesia dan menjadi sebuah tradisi yang berkelanjutan dan patut diapresiasi oleh semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun