Mohon tunggu...
Dimas Okky Anggiawan
Dimas Okky Anggiawan Mohon Tunggu... -

suka melakukan riset dibidang teknologi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Optimasi Sel Surya dengan Konsentrator dan Pengarah Sel Surya Berbasis Mikrokontroller

9 Juli 2011   04:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:49 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

OPTIMASI SEL SURYA DENGAN KONSENTRATOR DAN PENGARAH SEL SURYA BERBASIS MIKROKONTROLLER

Secara umum sumber energi dikategorikan menjadi dua bagian yaitu nonrenewable energy dan renewable energy. Sumber energi fosil adalah termasuk kelompok yang pertama dan sebagaian besar aktifitas di dunia ini menggunakan energi konvensional ini. Saat dimana semakin meningkatnya kebutuhan energi listrik, maka biaya operasional untuk memenuhi kebutuhan ini semakin mahal. Untuk kondisi sekarang ini, kelihatannya hanya ada dua pilihan dalam memenuhi kebutuhan energi listrik kita dalam kehidupan sehari-hari. Kedua pilihan itu adalah listrik murah dengan konsekuensi udara di lingkungan kita tercemar karena tidak mengindahkan faktor kesehatan lingkungan, atau udara di atmosfer kita bersih tetapi harga listrik mahal akibat teknologi yang digunakan.

Polusi udara menimbulkan masalah kesehatan di seluruh dunia serta paling sering dihubungkan dengan industri, transportasi dan faktor alam lainnya. Tidak dapat diingkari bahwa pencemaran udara menyebabkan gangguan pada manusia mulai dari iritasi mata dan sakit kepala sampai asma, bronkhitis dan kanker paru.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, penggunaan energi fosil secara besar-besaran menimbulkan dampak negatif perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca. Problem ini dikenal sebagai Trilemma-3E yaitu Energy-Environment-Economy seperti peningkatan polusi, pemanasan global dan persoalan lingkungan hidup.

Pemberdayaan energi cahaya matahari salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang memanfaatkan energi foton cahaya matahari menjadi energi listrik. di Indonesia sendiri, sebuah negara yang dilewati oleh garis khatulistiwa dan menerima panas matahari yang lebih banyak daripada negara lain, mempunyai potensial yang sangat besar untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya sebagai alternatif pengganti bahan bakar fosil (batubara dan diesel) yang bersih, tidak berpolusi, aman dan persediaannya tidak terbatas.

Mahalnya biaya produksi pembuatan sel surya masih menjadi kendala yang menyebabkan mahalnya harga panel surya, sehingga investasi awal yang dikeluarkan untuk membuat PLTS jauh lebih mahal dibanding pembangkit listrik tenaga lain, denganjumlah daya yang dihasilkan sama. Maka dari itu perlu usaha untuk meningkatkan efisiensi sel surya, agarbiaya investasipembuatan PLTS bisa jauh lebih murah dan menghasilkan daya yang cukup besar. Inovasi teknologi yang berjudul ” Optimasi sel surya dengan konsentrator dan pengarah sel surya berbasis mikrokontroller. Dalam inovasi teknologi ini optimasi dan peningkatan efisiensi dari sel surya didapatkan dengan cara menambah sebuah konsentrator dan pengarah sel surya. konsentrator yang berfungsi untuk menfokuskan cahaya matahari sehingga didapatkan intensitas cahaya yang lebih banyak daripada sebelumnya, konsentrator atau alat untuk menfokuskan cahaya matahari memakai sebuah lensa fresnel. Sedangkan pengarah sel surya terdiri dari komponen elektronik yaitu mikrokontroller, LDR dan motor servo yang akan mengarahkan panel surya dan konsentrator agar selalu tegak lurus dengan matahari diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi dari sel suryakonvensional.


Gambar 1. Desain optimasi sel surya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun