Menginjak usia 4-6 bulan, anak di usia ini sudah mulai bagus pemahamannya mengenai perbedaan suara yang muncul disekitarnya dan mulai berani merespon apa yang tidak ia inginkan.Â
Memasuki usia 7-12 bulan dimana ini puncak dari momen-momen yang sangat berharga, ia mulai merespon lawan bicaranya seperti halnya memperhatikan dan menoleh ketika dipanggil atau diberikan pertanyaan.
Tahapan perkembangan kemampuan berbahasa reseptif pada usia 1-3 tahun. Pada usia 1-2 tahun, anak mulai mengikuti perintah yang disampaikan oleh orang lain dan mengetahui beberapa pertanyaan sederhana. Usia 2-3 tahun, anak sudah memahami beberapa kalimat perintah yang berlawanan misalnya seperti "ayo jalannya lebih cepat dan bawa sepatunya ke depan".Â
Memasuki tahapan usia perkembangan bahasa reseptif usia 3-5 tahun, sudah tidak dapat diragukan lagi kemampuan anak dalam memahami berbagai macam cerita dan pertanyaan sederhana dari cerita tersebut.
Oleh karena itu di setiap tahapan usia yang dilalui oleh anak, orang tua itu harus tetap mengawasi dan menjaga stimulus kemampuan berbahasa pada anak. Adapun gangguan yang biasa terjadi pada perkembangan bahasa perseptif ialah sulit mengikuti atau memahami cerita, sulit memahami gerakan tubuh dan menjawab pertanyaan.Â
Sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa setiap kemampuan berbahasa reseptif pada anak usia dini itu harus diimbangi dengan cara stimulus yang diterapkan oleh orang tua dengan baik. Sehingga akan mencapai perkembangan bahasa reseptif yang baik pula sesuai dengan tahapan usianya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H