Mohon tunggu...
Charvienli Pudji Merzhindi
Charvienli Pudji Merzhindi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Menulis untuk ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kegagalan dalam Penataan Bahasa Apakah akan Berpengaruh terhadap Sistem Kerja Sintaksis?

25 Februari 2022   00:03 Diperbarui: 25 Februari 2022   20:28 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara mengenai bahasa pada kanak-kanak nih, pasti muncul berbagai macam pertanyaan darimana anak mulai belajar berbicara, berbahasa, dan menyusun kalimat? pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan mudah. Mengapa? karena ibu merupakan model utama yang menjadi acuan anaknya untuk berkembang, termasuk dalam berbahasa. 

Ahli teori berbahasa pun berpendapat bahwa anak itu akan belajar mengatakan "mama" itu melalui penguatan yang berasal dari pengajaran ibunya. Apakah ada solusi agar kecakapan anak dalam berbahasa atau berbicara berkembang dengan baik? Mari kita simak penjelasan tentang perangkat perkembangan bahasa.

Usia kanak-kanak memang masih membutuhkan banyak ruang untuk mengidentifikasi tangkapan suara-suara yang didengarnya, melalui hal tersebut akan muncul pengucapan kalimat dari apa yang telah anak dengar. 

Perkembangan kemampuan berbicara pada kanak-kanak umumnya memanfaatkan percakapan yang dijadikan sebuah model untuk memberikan metode pengajaran berbicara dan berbahasa pada anak. 

Dalam teori Piaget menyatakan bahwa, semua kanak-kanak sejak ia dilahirkan telah dikaruniai alat nurani yang berbentuk mekanikal, alat tersebut dikenal dengan Language Acquisition Device (LAD) umum yang berfungsi untuk kemampuan berbahasa. 

Melalui LAD anak dapat dengan mudah memperoleh bahasa dari ibunya. Perangkat perkembangan bahasa ini akan membantu untuk mengelola berbagai bahasa yang muncul setiap anak berinteraksi dengan sekitarnya.

Darimana anak memperoleh pembelajaran bahasa secara alami? ketika anak berinteraksi dengan sekitarnya, pastinya di lingkungan tersebut akan banyak ditemui bahasa yang akan merangsang perkembangan bahasa pada anak. Banyak opini bermunculan bahwa  bahasa menjadi tempat untuk mengeluarkan hasil pemikiran. 

Hal tersebut memang ada benarnya, karena dari bahasa kita dapat mengetahui keadaan orang lain. Setiap manusia memiliki kemampuan dan karakteristik-karakteristik tersendiri dalam prosesnya mengungkapkan topik pembicaraannya. 

Perkembangan bahasa dalam bentuk yang paling sederhana itu dimulai ketika anak berumur kurang dari 18 bulan, dan perkembangan bahasa yang hampir mencapai sempurna akan terbentuk ketika anak berumur kurang lebih 4 tahun. 

Namun perkembangan bahasa secara umum pada usia kanak-kanak ini terjadi dalam jangkauan umur anak 2-6 tahun. Perkembangan bahasa pada anak pun akan melalui tiga proses pemelorehan bahasa yakni terdiri dari komponen fonologi, sintaksis, dan semantik. Perkembangan dari ketiga komponen tersebut akan berjalan secara bersamaan.

Perlu diketahui dalam sistem perkembangan bahasa manusia terdapat tiga studi bahasa (grammar) yang perlu kita ketahui agar dapat merubah kata-kata menjadi kalimat, studi tersebut mencakup area fonologi (phonology) yang didalamnya mempelajari kombinasi suara yang terjadi dalam suatu pengungkapan bahasa.

Studi bahasa (grammar) yang kedua yakni mencakup area morfologi (morphology) yang didalamnya mengolah kata-kata menjadi unit yang lebih luas cakupannya. Studi bahasa (grammar) ketiga yakni sintaksis (syntax) yakni mengolah kata-kata yang muncul untuk menjadi kalimat maupun frasa. 

Selain itu juga terdapat struktur bahasa yang juga berpengaruh terdapat perkembangan LAD yakni fonem (unit dasar & digunakan secara tunggal dengan kata yang dihasilkan tidak mengandung makna), morfem (unit terkecil & mengandung makna), semantik (cabang dari ilmu bahasa yang mengandung makna), pragmatik (smempertimbangkan kegunaan kata), sintaksis (pengendali kata untuk membentuk sebuah frasa & kalimat).

Nah, sekarang sudah mulai ada gambaran kan apa saja yang berpengaruh terhadap  penataan bahasa. Mulai dari kondisi fisiologis anak  merupakan kemampuan dari organ terkait yang berfungsi untuk mendukung kelancaran anak dalam berbahasa & berbicara. 

Gangguan ini juga dapat disebut dengan gangguan Bahasa ekspresif, apabila indikasi gangguan itu muncul maka akan menyebabkan seseorang tidak mampu menyeimbangkan penataan bahasanya. 

Sintaksis yang akan mengatur kombinasi, dan memproduksi kata menjadi kalimat , namun bila seseorang anak mengalami kegagalan dalam fisiologisnya sehingga tidak dapat mengontrol pengaturan kata maka akan terjadilah kecemasan. 

Kecemasan tersebut akan membuat anak segan untuk belajar berbicara, bisa dikatakan kecemasan ini menjadi faktor utama penyebab anak tidak mau berada pada proses stimulus terhadap LAD. 

Adapun metode stimulus yang harus dilakukan ketika anak sedang mengalami kecemasan ialah, hiburlah anak dengan bercerita atau mendongeng. Berharap dengan bercerita anak mau untuk merespon lalu akan berbicara lagi. Memperkenalkan kata-kata setiap hari kepada anak seperti nama-nama hewan, tumbuhan dan lainnya. Membantu anak untuk  menyelesaikan kalimatnya dan mengajak anak untuk berbicara setiap harinya.

Dari situ penataan Bahasa anak akan terstruktur secara perlahan dan sintaksis yang dimiliki oleh anak akan bekerja dengan semestinya untuk mengolah makna yang ada didalam bahasa anak.

Yang menjadi titik fokus didalam struktur Bahasa khususnya fase penataan bahasa (sintaksis) ialah memahami keadaan anak mulai dari yang dasar yakni kondisi fisiologis anak. Jadikan diri anda (orang tua) sebagai media untuk anak agar mau dan terus ingin belajar. 

Menumbuhkan mood dan rasa percaya diri kepada anak agar tidak muncul rasa cemas yang berakibat terhadap sintaksisnya. Karena peran orang tua akan sangat berpengaruh dalam perkembangan bahasa anak, terutama ibu yang menjadi model utama dalam perkembangan bahasa anaknya. 

Dalam perkembangan bahasa juga harus menghadirkan banyak pemahaman stimulus yang nantinya akan berguna untuk mengatasi gangguan-gangguan bahasa pada anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun