3. Tahap IntervensiÂ
Pada tahap ini saya mulai membantu klien dengan perencanaan yang sudah disepakati sebelumnya. Saya mengajak anak anak membaca  salah satu buku yang mereka sukai, setelah itu mereka dapat mengulas kembali atau menyampaikan kesimpulan isi dari buku tersebut dan di presentasikan di depan, permainan yang di kolaborasikan dengan pembelajaran yaitu bermain teka-teki silang yang dimana dapat mengasah pengetahuan untuk mengenal huruf dan ejaan kata maupun kalimat, memperlihatkan poster-poster motivasi untuk semangat belajar dan membaca. Selain itu, juga ada pemaparan video yang berisi pengenalan angka dan hitungan lainnya. Anak anak diberi dukungan dan bimbingan agar minat baca itu muncul dari diri anak anak, mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, serta mengulang kembali bahan yang diajarkan, dan memberikan buku sumber untuk dipelajari siswa. Tidak hanya mengenai edukasi bidang akademik, saya juga mulai menjalankan rencana yang sudah saya rancang sebelumnya. Tahap awal yang saya lakukan adalah memberikan edukasi kepada anak-anak melalui video tentang etika dan moral. Setelah itu, saya melakukan tanya jawab kepada anak -anak seputar etika dan moral. Setelah saya memberikan edukasi video dan tanya jawab, anak-anak telah memahami penerapan etika dan moral, kemudian saya mengarahkan anak-anak untuk melakukan aksi nyata mengenai etika dan moral seperti contoh penerapan budaya '5 S' (salam, sapa, senyum, sopan, dan santun) dan mengucapkan kata maaf, tolong, dan terima kasih.
4. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini adalah kegiatan monitoring dan kontrol terhadap klien. Nah, yang saya lakukan pada tahap ini adalah mengevaluasi program yang telah saya dan anak-anak jalankan, melihat ada atau tidaknya perubahan. Dan ternyata program yang saya rancang dan membawa perubahan dan kemajuan pada kemampuan maupun perkembangan anak -anak tersebut, dapat di lihat dari keaktifan siswa-siswi dalam minat baca, menulis, dan berhitung, serta menerapkan budaya '5 S' dan kata ajaib seperti kata maaf, tolong, dan terima kasih saat bertemu dengan guru maupun orang lain.
5. Tahap Terminasi
Pada tahap ini adalah tahapan pemutusan hubungan kontrak antara pekerja sosial dengan klien. Kontrak ini berakhir dikarenakan sudah tercapainya perencanaan program yang di rancang ini terhadap anak -anak sehingga memberikan perubahan yang signifikan. Maka dari itu, saya memutuskan kontrak dengan anak anak di panti asuhan pelangi kasih Medan Indonesia
Harapan saya dengan terlaksananya program ini dapat mengembangkan kemampuan berbahasa dan membaca khususnya mengembangkan keterampilan membaca, menulis, dan menghitung serta memberikan nilai yang positif dan membentuk kepribadian juga pola perilaku agar sesuai dengan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat dan dapat di terapkan pada kehidupan sehari-hari.
Dari pengalaman ini, saya menyimpulkan bahwa investasi dalam literasi anak-anak di panti asuhan sangatlah penting. Minat baca bukan hanya keterampilan akademis, tetapi juga kunci untuk pengembangan pribadi yang holistik dan kesuksesan di masa depan. Dengan memperkuat budaya literasi di panti asuhan, kita dapat memberikan anak-anak alat yang mereka butuhkan untuk meraih potensi mereka sepenuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H