Mohon tunggu...
2130022063 IMROATUS SOLICHA
2130022063 IMROATUS SOLICHA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unusa

Nama : Imroatus Solicha Prodi : Kesehatan Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Diary

Berawal dari Sebuah Kegagalan hingga Menemukan Hikmah yang Berkesan

3 November 2022   15:32 Diperbarui: 3 November 2022   16:14 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Bicara mengenai pengalaman, tentunya di kehidupan kita setiap harinya menemukan sebuah pengalaman baik pengalaman menyenangkan atau pengalaman menyedihkan. Di setiap pengalaman itu pastinya terekam jelas di memori kita sehingga kita akan mengingatnya di jangka waktu yang panjang.

   Disini saya bercerita mengenai pengalaman yang cukup dengan kegagalan bagi saya. Saya punya mimpi untuk bisa masuk di Perguruan Tinggi Negeri. Dari awal sejak saya duduk di bangku SMA pertama kali sudah mempersiapkan bekal untuk memenuhi mimpi saya. Dengan mengikuti les privat serta mendaftarkan diri ke berbagai olimpiade yang ditawarkan waktu itu. Singkat cerita, saat mengikuti Olimpiade Sains Nasional saya mendapatkan medali perunggu dengan kedudukan poin saya di urutan 525. Yashhh,525 menurut saya poin tersebut tidak semestinya mendapatkan medali tersebut. Tiba disaat pengumuman eligible dari pihak sekolah, Alhamdulillah nama saya tertera di tabel pengumuman tersebut. 

Saya cukup senang akan berita itu, satu sisi saya juga harus mempersiapkan akan pilihan yang tepat untuk mendaftar SNMPTN. Setiap hari saya konsultasi kepada guru BK (Bu Rima Tersayang) mengenai pilihan saya tepat atau tidak. Beliau selalu memberikan support dan wejangan agar saya memilih pilihan sesuai keinginan saya sendiri tanpa ada paksaan dari siapapun. 

Tepat 23 Februari 2022 saya menempatkan pilihan saya di Universitas Negeri Jember perihal diterima atau tidak saya cukup pasrah. Tiba saat pengumuman dan hasilnya belum jadi rejeki saya. Lanjut proses selanjutnya mendaftarkan diri mengikuti SBMPTN berharap menjadi pelabuhan perjalanan saya dalam menempuh keinginan masuk PTN. Tiba di pengumuman dengan kedua kalinya mendapatkan ucapan "semangat" bukan "selamat". Kecewa , patah semangat , sedih semua menyatu dalam diri saya, tidak tahu lagi mau berjalan kemanakah arah masa depan saya. Mau mendaftar jalur mandiri tapi tidak ada uang yang melebihi, akhirnya saya mencoba mencari penerimaan mahasiswa baru jalur beasiswa di Perguruan Tinggi Swasta yakni saya menemukan UNUSA masih membuka jalur beasiswa pada waktu itu. Saya mencoba jalur beasiswa tersebut setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan saya hanya bisa pasrah kepada kuasa-NYA. Saat di share terkait kelulusan jalur besiswa tersebut nama saya tidak tercantum di pengumuman. Terlintas setiap hari dipikiran saya "mau jadi apa, mau berlanjut kemana lagi?".

  Ada grub Telegram waktu itu membagikan terkait penerimaan mahasiswa baru di UNAIR jalur mandiri KIP. Saya bersyukur adanya penerimaan jalur mandiri KIP tersebut yang artinya masih ada kesempatan buat saya untuk menggapai keinginan saya. Waktu selang satu minggu dari pendaftaran tiba saya tes menuju kampus UNAIR. Puluhan ribu camaba dari seluruh Indonesia mendaftar, rasa keminderan saya muncul. Singkat cerita, hari demi hari saya jalani sambil menunggu pengumuman tersebut. Tiba malam hari pengumuman sudah bisa diakses, harapan saya hanya satu "semoga ada jawaban dari proses saya" alhasil belum rejeki saya. Ibu saya mendekati dan berkata " mungkin Allah belum memberimu rezeki,rezekimu masih ditunda". Perlahan saya akan mengerti perkataan dari ibu saya. Akhirnya saya lepas keiginan dan mendaftarkan jalur regular di UNUSA prodi Kesehatan masyarakat. Selang beberapa bulan ada usulan terkait ada beasiswa KIP Usulan Masyarakat saya mendaftarkan diri dan Alhamdulillah saya diterima dan mendapatkan usulan KIP tersebut. Dari sedikit ulasan cerita saya bisa diambil hikmahnya "Mau sebesar apapun impian keinginan kamu apabila Allah belum meridhoi kita tidak bisa apa apa, rencana yang Allah buat lebih indah dari renacana Hamba-NYA".

Oleh : 

Nama : Imroatus Solicha

NIM : 2130022063

Prodi : Kesehatan Masyarakat

Tugas UTS Bahasa Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun