Mendengar saya sudah memiliki sepeda motor, sahabat-sahabat saya sangat antusias untuk melatih saya belajar sepeda motor. Setiap hari libur, yakni pada hari Sabtu dan Minggu sahabat saya selalu mengajak saya untuk belajar sepeda motor di lapangan perumahan dekat rumah.
Awal belajar sepeda motor, saya merasa tidak yakin bahwa saya bisa mengendarainya, karena mengendarai sepeda saja saya tidak bisa apalagi sepeda motor. Namun, dukungan dan semangat dari Ibu, Nenek, dan sahabat-sahabat saya membuat saya bertekad bahwa saya harus bisa mengendarai sepeda motor tanpa harus belajar sepeda terlebih dahulu.
Setiap hari libur, saya sangat antusias untuk belajar sepeda motor dan saya berusaha untuk selalu konsisten. Jatuh bangun saat belajar sepeda motor pun telah saya lalui hingga pada akhirnya saya bisa mengendarai sepeda motor dalam kurun waktu 2 bulan. Bahkan, dalam kurun waktu 2 bulan itu saya sudah mulai memberanikan diri untuk bepergian jauh.
Bangga rasanya dengan diri saya sendiri, karena saya tidak menyangka bahwa saya bisa bangkit dari keputusasaan dan memberanikan diri untuk belajar mengendarai sepeda motor tanpa bisa mengendarai sepeda.
Dengan saya bisa mengendarai sepeda motor, saya bisa meringankan beban orang lain dan diri sendiri karena seringkali pada saat SMA, saya menumpang kepada sahabat saya bahkan seringkali saya jalan kaki dengan menempuh jarak 4 km untuk berangkat ke sekolah. Saya pun juga bisa membantu Ibu dan Nenek saya, dengan mengantar kemanapun mereka pergi.
Sekian cerita pengalaman hidup yang bisa saya ceritakan, semoga bermanfaat. "Yakinlah dengan kemampuan yang kalian miliki. Tetaplah berusaha dan jangan berputus asa. Barengilah usaha kalian dengan niat dan do'a agar terwujud semua apa yang kalian impikan."
Nama: Choirun Nisa Nur Izzati
NIM: 2130022055
Prodi: S1 Kesehatan Masyarakat
Universitas: Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Tugas UTS Bahasa Indonesia