Mohon tunggu...
FIHRIS NABIILAH ROHMAD
FIHRIS NABIILAH ROHMAD Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

'02

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kembali

12 Oktober 2021   11:09 Diperbarui: 13 November 2021   16:12 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kini waktu yang tepat bagiku tuk kembali. Kembali melanjutkan perjuanganku yang sempat tertunda karena luka yang tak kunjung sembuh. Luka teramat dalam yang tak mampu lagi tuk dijabarkan seberapa banyak keping luka yang tercipta. Entahlah, aku tak tahu lagi seberapa banyak luka yang tertinggal dalam hati. Luka yang sangat menyesakkan hingga mampu membuat hari-hariku kelabu. Dari jauhmu kau mampu menciptakan luka yang teramat sangat menyakitkan. 

Dari jauhmu kau mampu membuatku bingung. Ya, bingung akan terus maju meskipun akan banyak luka yang kembali tercipta ataukah harus mundur merelakanmu dan menghapus sedikit demi sedikit luka yang tak sengaja tercipta. Namun sang waktu kini akhirnya menyadarkanku, begitu juga dengan semesta. Kini saatnya aku kembali merajut asa yang sempat tertunda karena kehadiranmu yang tanpa aba-aba. Kini aku harus tetap berjalan maju sekaligus mundur. 

Kini, aku harus mundur dan mencoba menghapus begitu banyak luka yang tak sengaja tercipta. Namun aku juga harus tetap maju dan melanjutkan asaku yang telah lama tak terurus.  Sang waktu dan semesta tak perlu diragukan lagi pilihannya. Aku tahu betul sang waktu dan semesta punya alasan untuk itu. Tentu saja pilihan yang terbaik untukku dan mungkin juga untukmu.

Sejujurnya ingin sesekali menyapamu dan bertanya kabar. Mungkin kata-kata tersebut dianggap sepele oleh sebagian orang. Namun tentu saja tidak bagiku. Tak mudah bagiku untuk mengatakan hal tersebut dan sekedar menyapanya lewat media sosial. Entahlah belakangan ini pertanyaan itu terus muncul dalam benakku. Entah apa penyebabnya atau mungkin aku hanya sedang merindukannya. Ya, tentu saja merindukan dia yang kini berjarak 976 km dari kota tempat tinggalku.

Disana kamu sedang melanjutkan perjuanganmu begitu juga aku disini yang juga berjuang melanjutkan mimpiku. Kamu tak perlu tahu bagaimana kerasnya perjuanganku untuk kembali bangkit setelah kepergianmu. Dua tahun bukan waktu yang singkat bagiku untuk mengagumi seseorang. 

Dua tahunku seperti berlalu begitu saja dan aku sangat berterima kasih karenanya aku berhasil berjuang di tempat yang tidak mudah bagiku. Kini waktu terus berlalu dan aku juga harus melupakanmu. Mungkin ini tidak mudah dan membutuhkan waktu yang panjang. Aku harus mencoba membiasakan diri untuk kembali menjalani hari tanpamu. 

Kebiasaan-kebiaasan kecil yang tak sengaja tercipta dan kini telah tertanam jelas dalam memori harus sedikit demi sedikit kurelakan. Semoga saat kembaliku nanti aku tak berjuang dalam bayangmu. Untukmu dan untuk luka yang tak sengaja tercipta terima kasih telah mengajarkanku arti kembali. Untukku, semoga aku benar-benar Kembali dan mampu berjuang tanpamu. Untuk kalian yang juga sedang mencoba untuk "kembali" tak  perlu dipaksakan karena semua sudah ada waktunya masing-masing. Pelan-pelan waktu pasti akan menghapus lukamu.

Nama : Fihris Nabiilah Rohmad

NIM : 2130021019

Prodi : S1 Kesehatan Masyarakat

Universitas :  Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Tugas UTS Bahasa Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun