Halaman : 265 halaman
FASTABIQUL KHAIRA
Dapat diartikan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan kebenaran, bukan sebaliknya berlomba-lomba dalam kejahatan dan kejelekan. Kebaikan dan kebenaran memang harus dilombakan, selama ini dalam kompetisi yang lebih menonjol adalah sisi negatifnya, yaitu upaya untuk mencari dukungan yang lebih dengan cara menerabas semua bentuk rambu-rambu, fatsun politik, prinsipnya yang penting saya menang, persoalan yang timbul akan dihitung nanti.Â
Politik tidak hanya sekedar kekuasaan belaka, tetapi upaya untuk menegakkan moral dan etika. Dalam siyasah syariah-politik Islam, mengajarkan mengenai persaingan yang positif atau dalam bahasa syariah disebut dengan "fastabiqul khairat" yang dicantumkan dalam QS. Al-Baqarah: 148.
Sifat politik yang cenderung kepada kekuasaan. Kekuasan memang indah, mempesona, dan menggiurkan karena dengan kekuasaan semua keinginan, kehendak dan aspirasi dapat diwujudkan. Jika niatan politik adalah kekuasaan belaka, maka sifat korup akan selalu menggelayut dalam sepak terjangnya. Sebaliknya jika berpolitik dengan baik, pengabdian dan amanat maka konsistensi pada jalur kebenaran dan keadilan akan menjadi motor penggeraknya. Bukan keserakahan dan gila pangkat dan jabatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H