Mohon tunggu...
Yolandha Ivana L. Tobing
Yolandha Ivana L. Tobing Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Sumatera Utara

Psikologi 21 USU Instagram: @yyollav LinkedIn : Yolandha Ivana L. Tobing

Selanjutnya

Tutup

Nature

Air Soda dari Daun Pucuk Pinus: Inovasi Ekonomi dan Edukasi dari Desa Parsingguran II oleh kelompok 50 Mahasiswa KKN-T USU

19 Desember 2024   11:56 Diperbarui: 19 Desember 2024   11:55 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Kepala Dusun 7 dan Dosen pembimbing dengan Produk Air Soda dari Daun Pucuk Pinus

Kelompok KKN-T 50 Universitas Sumatera Utara (USU) berhasil menciptakan terobosan baru dengan memanfaatkan potensi alam Desa Parsingguran II. Dalam proyek ini, mereka mengolah daun pucuk pinus menjadi air soda alami, sebuah inovasi yang tidak hanya mengangkat potensi lokal tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa.

Desa Parsingguran II, yang dikenal sebagai salah satu desa agrowisata, memiliki kekayaan alam berupa hutan pinus yang luas. Namun, selama ini pemanfaatannya masih terbatas pada produksi resin atau getah pinus yang dijual dengan harga relatif rendah. Kondisi ini mendorong kelompok KKN-T 50 untuk mencari alternatif pemanfaatan yang lebih bernilai."Kami ingin menciptakan produk yang unik dan bermanfaat bagi masyarakat. Air soda dari pucuk daun pinus menjadi pilihan karena prosesnya sederhana namun memiliki potensi besar untuk dikembangkan," kata Yolandha Ivana L. Tobing Ketua  kelompok KKN-T 50 (15/12/2024). menurut salah satu warga desa Parsingguran ll, pemanfaatan daun pinus  masih jarang diketahui bahkan, masih ada warga yang belum tau kalau daun pinus bisa dimanfaatkan menjadi minuman soda alami. kepala dusun 7 Desa Parsingguran II Marihot Banjarnahaor juga turut memberikan tanggapannya." Air soda dari pohon pinus ini benar- benar ide yang sangat kreatif, selama ini daun pinus dianggap limbah, dan sekarang bisa bernilai ekonomi. Saya harap warga desa parsingguran II ini bisa belajar dari mahasiswa KKN- T 50 Universitas Sumatera Utara bagaimana proses pembuatan soda dari daun pinus. dan jika Produk ini berhasil, tentu akan membawa nama baik Desa Parsingguran II ini ke tingkat yang lebih luas."

Proses Pembuatan Air Soda Pinus

Produk ini dibuat melalui tiga tahapan utama:

  1. Pengambilan dan Pembersihan Daun Pucuk Pinus

  • Daun pucuk pinus segar diambil dari hutan, lalu dicuci dengan air bersih dan dikeringkan untuk menjaga kebersihan serta kualitasnya.

  1. Fermentasi Alami

  • Daun yang telah dikeringkan dimasukkan ke dalam wadah atau botol fermentasi yang telah disterilkan dengan air panas.

  • Tambahkan lima sendok gula pasir dan larutkan dengan air.

  • Wadah ditutup rapat dan didiamkan pada suhu ruang selama 4--5 hari untuk proses fermentasi.

  1. Penyaringan dan Pengemasan

  • Setelah fermentasi selesai, cairan disaring untuk menghilangkan partikel yang tidak diinginkan. Hasil akhirnya adalah air soda pinus yang siap dinikmati atau dipasarkan.

Manfaat bagi Desa

Proyek ini menawarkan sejumlah manfaat bagi Desa Parsingguran II:

  1. Peningkatan Ekonomi

  • Produk ini berpotensi menjadi ikon desa yang dapat dipasarkan, membuka sumber pendapatan baru bagi masyarakat.

  1. Diversifikasi Pemanfaatan Pohon Pinus

  • Tidak hanya resin, kini pohon pinus juga dapat dimanfaatkan untuk produk inovatif lain, mengurangi ketergantungan pada hasil pertanian tradisional.

  1. Wisata Edukasi

  • Dengan adanya produk ini, Desa Parsingguran II bisa menarik wisatawan yang ingin belajar proses pembuatan air soda alami, menambah daya tarik desa sebagai destinasi wisata.

Kepala Desa Parsingguran II, Sabar Banjarnahor, mengapresiasi langkah inovatif ini. "Saya sangat mendukung proyek ini. Desa kita memiliki banyak potensi yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Dengan adanya air soda pinus, kita bisa meningkatkan nilai tambah pohon pinus sekaligus memperkenalkan desa ini sebagai salah satu desa yang peduli akan pemamfaatan tumbuhan alami dan ramah bagi lingkungan," ujarnya ( 15/12/2024). Ia juga berharap proyek ini dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi desa lain untuk menggali potensi lokal mereka.

Tantangan dan Harapan

Meskipun menjanjikan, kelompok KKN-T 50 mengakui bahwa ada tantangan dalam proses produksi dan pemasaran. Namun, dengan kolaborasi yang baik antara masyarakat desa, pemerintah desa, dalam hal ini mereka optimis  membuat produk ini dapat menjadi produk unggulan.

Proyek air soda dari pucuk daun pinus ini bukan hanya langkah inovatif dalam memanfaatkan kekayaan alam Desa Parsingguran II, tetapi juga sebuah upaya nyata dalam mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, produk ini diharapkan mampu mengangkat nama Desa Parsingguran II sebagai desa inovatif yang peduli pada pelestarian alam.

Mahasiswa Kelompok 50 adalah salah satu dari 50 kelompok mahasiswa KKNT USU 2024 yang disebar di berbagai desa pengabdian di Provinsi Sumatera Utara. Kelompok 50 yang berada di Desa Parsingguran II Kab. Humbang Hasundutan, Kec. Pollung, Sumatera Utara terdiri dari 10 orang yaitu : Yolandha Ivana L. Tobing (Ketua), Maysaroh Simanjuntak (Sekretaris), Erick Antonio Simanjuntak (Bendahara), Ahmad Arif (PTT), Sisilia Maharani Oberlina Purba (Konsumsi), Windah Juhriani Harahap (Konsumsi), Sari Yohana (Acara), Selvi Roselia Sianturi (PDD), Ridho Armiwiratama (PTT), Yosua Selamat Halawa (PDD)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun