Mohon tunggu...
Upiek_pipie Pie
Upiek_pipie Pie Mohon Tunggu... -

berikan aku alasan MENGAPA AKU HARUS MENULIS? AKU MENULIS UNTUK SEBUAH PERTANGGUNG JAWABAN KELAK DI HARI KEMUDIAN.

Selanjutnya

Tutup

Drama

Tentang Kami yang Terjebak dalam Tubuh yang Salah

27 Januari 2012   11:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:23 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laki-laki I

Aku terjebak dalam arus perputaran Zaman

Dahulu ketika kepemimpinan berada di tanganku kejayaan seolah berpihak

Banyak saham dan investasi berhasil ku raih

Dirumah aku seolah merasa lengkap dengan Kesetiaan istriku yang setia mengasuh dan mendidik anak-anak kami

Seorang putri yang berusia 8 tahun dan putra yang baru berusia beberapa bulan

Dan seketika keadaan berubah, Perusahan seolah berada di ambang kehancuran

Pemerintah mengambil ahli semua kebijakan, tak ada penghasilan yang masuk

Semakin hari perusahan semakin di ambang kehancuran dan aku terjebak dalam pemikiran kacau

Entah sampai kapan pemikiran ini akan berhenti, mungkin ketika pemerintah mulai adil dan bijaksana serta sadar akan kerakusan dan ketamakan yang menguasai sepenuhnya saham kami tanam di salah satu perusahan.

Laki-laki II

Aku adalah seorang dokter sekaligus penulis, maksud dan tujuanku adalah menulis untuk menghasilkan ilmu Pengetahuan

Tapi ternyata pemikiran itu jauh melebihi perkiraan ku bukan saja aku yang terjebak di dalam pemikiran yang salah aku bahkan hengkang

Dari tujuan utamaku mengabdi untuk masyarakat entah emosi atau tuntutan pisikis aku terjebak dalam kisruh politik

Harusnya menjadi seorang dokter adalah suatu kebangaan yang begitu besar tak mudah untuk meraih gelar Dokter

Menolong nyawa manusia adalah pengorbanan dan pengabdiaan yang tak bisa dibayar dengan harga bagi dokter yang benar-benar mengabdikan diri sesuai profesi.

dimana kesadaranku sebagai seorang dokter,satu pertanyaan yang tak pernah terpikirkan dalam benakku,mungkinkah aku telah lupa?

laki-laki III

Semua unsur yang bernama laki-laki tercampur aduk disini

Selalu bersuara kami kehilangan jati diri kami, kami kehilangan wajah kami karena tak pernah dianggap

Satu pertanyaan yang tak pernah mereka sadari "Pernahkah mereka bertanya Untuk apa tujuan hidup mereka? jika meraka tau jika hidup itu hanya sementara untuk apa harus melakukan kesalahan yang terus dan terus berulang"

Harusnya tak ku bicarakan hal ini namun keadaan memaksaku untuk bercerita.  Didalam diri kami ada Iblis yang tak pernah henti mengoda.

Satu lagi pertanyaanku Bukankah pernah dikatakan Jika iblis pun akan tunduk pada diri Laki-laki

Tetapi mengapa mereka tak pernah bisa mengendalikan iblis yang seolah menjadi racun untuk diri sendiri.

Dan tentang seorang penulis:

jangan pernah menulis dan membayangkan tentang kehidupan orang lain yang belum pernah kalian alami

karena aku pernah terjebak dalam hal ini, tetapi satu yg ku syukuri aku tau batasan yang menjadi kenyataan yang pernah ku alami

dan bukan tentang kehidupan yang tak pernah aku alami.

satu hal yang selalu ku tanyakan hingga hari aku membawa jiwa dan hati seseorang yang begitu suci

tentang jiwa bukanlah menjadi hakku.

dan tentang hati mungkin ini adalah akhir dari semua pencarian. dan memutuskan untuk mencintai dan menerima hati ini

sekeras apapun hati ini suatu ketika akan mencair ketika sang hati menemukan pilihan yang tepat.

dan ini akhir dari segala pencarian tentang hati.

(hanya seorang penulis yang menulis untuk dipertanggung jawabkan kelak)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun