Mohon tunggu...
Upiek_pipie Pie
Upiek_pipie Pie Mohon Tunggu... -

berikan aku alasan MENGAPA AKU HARUS MENULIS? AKU MENULIS UNTUK SEBUAH PERTANGGUNG JAWABAN KELAK DI HARI KEMUDIAN.

Selanjutnya

Tutup

Drama

Cerita di Luar Prosa

30 Oktober 2011   08:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:17 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

****________******

cerita sebelumnya.

dimulai dari sebuah buku dan diakhiri dengan sebuah buku.

Dunia begitu sempit disaat kepasrhaan dan keikhlasaan justru seakan tak sanggup menguatkan batin yang hilang tanpa arah. disaat aku kehilangan harapan sebuah takdir menuntunku untuk kembali menyapa dunia yang lama ku tinggalkan. Takdir memang takan pernah bisa dihindari hanya sebatas khayalan entah nyata atau tidak tapi justru yang menguatkan aku. jika aku takan pernah bisa lari dari kenyataan hidup.

dimulai dari sebuah situs jejaring pertemanan ajakan itu ku ikuti. aku yang masih polos dan benar-benar buta tentang teknologi menuntut paksa seniorku untuk mengajari bagaimana cara bergabung dan membuka pertemanan dalam situs jejaring yang di berinama Kompasiana.

siapa suruh sok promosiin, makanya terima aja nasib ngajarin aku gimana cara buat bisa gabung dengan grub kompasiana itu. omelan ku dalam hati ketika aku dengan centilnya memaksa seniorku lewat pesan singkat siang ini.  awal kisah yang unik dan tanpa kuduga kisah ini justru membuat ku menemukan jalan dan sisi yang hilang,  yang selama ini aku cari.

dunia maya apa yang harus kau percaya dari dunia tak terlihat oleh mata,yang tak terasa oleh sentuhan jemari namun dapat kau rasakan kehadirannya bahkan disaat mata tertutup, yang dapat mendamaikan batinmu yang haus  dan terus menuntut akan pemahaman spritual. kau selalu bertanya untuk apa,mengapa dan bagaimana,kau yang selalu menuntut kesempurnaan kau yang benar-benar egois terhadap dirimu sendiri. tapi akhirnya luluh terhadap takdir.dunia begitu sempit.

ketika pertemuan itu kembali mempertemukan kami setelah sekian panjang ku arunggi perjalanan hidup. kembali dipertemukan di kota tempat kami menuntut ilmu sebagai dokter muda. pertemuan dan takdir membuka kan mataku betapa adil kesih sayang Tuhan semesta alam.

jika dapat ku ceritakan proses perjalanan kisah ini mungkin takan pernah sanggup untuk berhenti hanya karena sebuah tanda titik.

layak nya seorang hambah yang menghambahkan diri terhadap pencipta.

dan seperti Cinta Illahi yang mengorbankan sifat nya untuk hancur lebur saat proses penciptaan kita sebagai insannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun